Bahaya! Orang Terpapar Covid-19 Tanpa Gejala Lebih Mudah Untuk Melakukan Penyebaran Virus

26 November 2020, 20:24 WIB
Ilustrasi Covid-19.* /PIXABAY/Pete Linforth/

LINGKAR KEDIRI – Usaha demi usaha dilakukan pemerintah untuk meredakan angka bertambahnya pasien positif Covid-19.

Himbauan mematuhi aturan protokol kesehatan terus dijalankan seperti, penggunaan masker, menghindari kerumunan dan masih banyak lagi.

Dilansir dari laman Antara, Pusat Pengendalian dan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan, bahwa orang-orang yang terkena Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala menjadi penyebab sebagian besar penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut.

Baca Juga: Sedang Menjalin Hubungan? Wanita Harus Lakukan Hal ini Agar Hubunganmu Lebih Baik dan Bahagia

Baca Juga: Danilla Riyadi, Andmesh dan Kurt Hugo Ungkap Perasaannya saat Tampil Virtual Tanpa Penonton

Dalam kasus bertambahnya pasien Covid-19, kebanyakan diantara mereka tidak menunjukkan gejala, seperti batuk, demam, dan sesak napas, sekitar enam hari setelah terinfeksi.

Selama selang waktu tersebut, orang yang telah terpapar virus Covid-19 dapat dengan mudah menularkan penyakit dan biasanya mereka tidak menyadari mengidap virus.

Hal tersebut yang menyebabkan terjadinya penyebaran tidak disengaja.

Baca Juga: Berada Dalam Hubungan Sepihak? Cara Ini Membuatnya Sadar Begitu Pentingnya Keberadaan Anda

“Kebanyakan infeksi SARS-CoV-2 disebarkan oleh orang-orang tanpa gejala,” tutur CDC, dikutip dari laman Health.

CDC telah memperkirakan lebih dari 50 persen dari semua infeksi ditularkan dari orang yang tidak menunjukkan adanya gejala Covid-19.

Hal tersebut menandakan setengah dari infeksi baru, berasal dari orang yang mungkin tidak menyadari dirinya bisa menularkan virus ke orang lain.

Baca Juga: Edhy Prabowo Ungkapkan Akan Mundur Sebagai Menteri KKP dan Wakil Ketua Umum Gerindra usai Ditangkap

Ini dapat menjadi alasan penggunaan masker berbahan kain penting untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

Masker tersebut mampu menghentikan orang yang terinfeksi penyebaran virus dan melindungi dari tetesan pernapasan orang lain.

“Masker kain tidak hanya efektif memblokir sebagian besar tetesan berukuran besar, tetapi juga dapat memblokir tetesan dan partikel halus (juga sering disebut sebagai aerosol) yang lebih kecil dari 10 mikron,” kata CDC.

Baca Juga: Menteri KKP: Tanggungjawab Penuh Saya Terhadap Dunia dan Akhirat, Usai Ditetapkan Tersangka oleh KPK

Pemerintah Indonesia bersama para pakar kesehatan sudah menghimbau pemakaian masker terutama di ruang publik.

Ketentuan masker yang dianjurkan berbahan kain dengan tiga lapis bahan sintetis tanpa tenun dan diatur agar lapisan filtrasi berada di tengah.

Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyarankan, lapisan kain yang terdiri dari katun dengan dua lapisan chiffon mengandung polyester-spandex untuk menyaring 80 hingga 90 persen partikel.

Baca Juga: Maradona Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung, Messi, Ronaldo dan Pele Rasakan Duka Mendalam

Penggunaan masker kain, penerapan jarak satu meter, perilaku mencuci tangan rutin dan tindakan tidak memegang wajah dan masker sebelum mencuci tangan merupakan efektifitas melindungi diri anda dan orang sekitar.

Sebelum menggunakan masker, organisasi kesehatan dunia menyarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu.

Kemudian mengoreksi kondisi masker rusak atau tidak. Jangan gunakan masker dengan tali yang longgar. Pastikan tidak ada celah yang terbuka.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Health ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler