Presiden Jokowi Ingatkan Jajarannya Cegah Karhutla, Simak Begini Ulasannya!

23 Februari 2021, 13:42 WIB
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Senin 22 Febryari 2021, di Istana Negara, Jakarta. /Lingkar Kediri /Humas Setkab RI

LINGKAR KEDIRI - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperingatkan jajarannya yaitu kementerian, kepala daerah dan pimpinan satuan TNI-Polri untuk waspada, tanggap dan tegas terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Jokowi tidak ingin karhutla malah terjadi saat Indonesia tengah berduka dihantam berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir di DKI Jakarta dan Jawa Barat serta tanah longsor di Nganjuk, Jawa Timur.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Karhutla bersama jajaran kementerian, kepala daerah dan pimpinan satuan TNI-Polri secara virtual di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 22 Februari 2021.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua

Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru! 

"Meskipun kita tengah menghadapi bencana banjir dan tanah longsor di berbagai daerah. Kewaspadaan kita terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan tidak boleh kendur," ujarnya sebagaimana dikutip Lingkar Kediri di setkab.go.id.

Jokowi pun menyampaikan enam arahannya dalam rakor tersebut terkait upaya pencegahan dan pengendalian karhutla di Indonesia. Khususnya di beberapa daerah yang rawan karhutla seperti di Riau, Sumatera dan Kalimantan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua

Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru! 

Pertama, Presiden menginstruksikan jajarannya agar memprioritaskan upaya pencegahan dengan melakukan deteksi dini dan jangan terlambat. Dia meminta jangan menunggu api membesar, baru dilakukan pemadaman.

Upaya pencegahan tersebut, lanjut Jokowi, tentunya harus terkoordinasi dan terkonsolidasi hingga tingkat lapangan. Sehingga, jika ada api kecil, bisa cepat diketahui dan tertangani.

"Jangan terlambat. Kalau terlambat, kita guyur dengan water bombing sebanyak apapun, pengalaman kita, sudah terlanjur sulit," ungkapnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua

Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru! 

Oleh karena itu, dia memerintahkan untuk dilakukan monitoring berkala di area-area rawan titik api dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Sehingga, informasinya dapat diketahui setiap hari.  

"Update informasi setiap hari. Sehingga, kondisi harian di lapangan itu terpantau harian," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Dia mencontohkan sebagaimana dilakukan Polda Riau dalam memantau karhutla dengan menggunakan aplikasi online Lancang Kuning. Cara itu menurutnya bagus untuk deteksi dini mencegah terjadinya karhutla.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua

Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru! 

"Saya lihat bagus, Polda Riau memiliki sebuah aplikasi teknologi yang bisa cek sampai bawah. Hal-hal seperti itu yang harus kita lakukan," kata dia.

Kedua, Jokowi memerintahkan dalam upaya pencegahan karhutla juga harus mengedukasi semua pihak dengan melibatkan satuan di tingkat mikro serta Babinsa, Bhabinkamtibmas dan kepala desa. Tidak terkecuali tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Berikan pendidikan, edukasi yang terus-menerus kepada masyarakat, perusahaan hingga korporasi tentang bahaya karhutla bagi kesehatan dan dampak ekonomi," tuturnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua

Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru! 

Ketiga, Presiden menginstruksikan jajaran terkait untuk menemukan solusi ampuh dan permanen yang dapat mencegah serta menangani karhutla. Sehingga, kejadian serupa tidak terus terulang di tahun-tahun selanjutnya.

Selama ini, dia mengungkapkan mayoritas kejadian karhutla karena ulah manusia karena kelalaian dengan motif utama terkait masalah ekonomi. Baik disengaja maupun tidak.

Jokowi mencontohkan seperti cara lumrah yang dilakukan masyarakat saat pembersihan lahan yaitu dengan membakar. Dia mengungkapkan cara itu memang cara yang paling murah. Namun, sangat berbahaya dan berpotensi terjadi karhutla.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua

Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru! 

Itulah mengapa, kata Jokowi, edukasi kepada masyarakat, perusahan hingga korporasi sangat penting agar dalam melakukan pembukaan lahan menggunakan cara lain dalam.

"Ini harus ditata ulang kembali. Cari solusi dan edukasi agar korporasi dan masyarakat membuka lahannya tidak dengan cara membakar," perintahnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua

Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru! 

Keempat, Presiden meminta penataan ekosistem lahan gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan. Jokowi pun langsung memerintahkan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove untuk fokus melakukan hal itu.

"Pastikan permukaan air tanah tetap terjaga dalam kondisi yang tinggi. Buat banyak embung, buat banyak kanal, buat sumur bor, dengan berbagai teknik pembasahan lainnya. Sehingga, yang namanya lahan gambut tetap basah,” tegasnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua

Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru! 

Kelima, Kepala Negara juga mengingatkan jajaran terkait terutama kepala daerah dan pimpinan satuan TNI-Polri di tingkat daerah untuk cepat dan tanggap dalam merespons laporan adanya titik api.

“Semuanya harus tanggap. Gubernur, bupati/wali kota tanggap. Pangdam, danrem, dandim tanggap. Kapolda, kapolres tanggap," tegas Jokowi.

"Ini sebetulnya hanya respons yang cepat saja kok. Kalau kita merespons, api baru kecil, rampung," terangnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua

Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru! 

Keenam, Presiden menegaskan upaya yang tidak kalah penting dalam menyelesaikan masalah karhutla ini adalah memberikan efek jera kepada pelakunya dengan penegakan hukum tanpa kompromi.

Dia menyampaikan siapapun yang telah melakukan pembakaran hutan dan lahan, baik itu di konsesi milik korporasi, milik perusahaan, maupun di masyarakat harus diberikan efek jera dengan diberikan sanksi tegas.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua

Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru! 

"Terapkan sanksi yang tegas bagi pembakar hutan dan lahan, baik sanksi administrasi, perdata, maupun pidana. Sehingga, betul-betul ada efek jera," ucapnya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler