Kekerasan Demo Omnibus Law Menjadi Tontonan Dunia, Fadli Zon: Bagaimana Investor Mau Masuk

10 Oktober 2020, 09:13 WIB
Sebuah pos polisi dibakar pengunjuk rasa yang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja saat bentrok dengan polisi di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020. Unjuk rasa tersebut berakhir ricuh dan mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak. /Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww./

LINGKAR KEDIRI – Aksi Demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja berlangsung ricuh diberbagai daerah.

UU Cipta Kerja tersebut dari awal sudah mendapat penolakan dari berbagai pihak, namun tetap berujung disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Para buruh, mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat pun merasa dirugikan dengan adanya UU Cipta Kerja, ribuan buruh dan mahasiswa melakukan aksi demo sebagai bentuk penolakan.

Baca Juga: Dosen di Surabaya, Berikan Nilai A Untuk Mahasiswa Yang Mengikuti Demo Tolak Omnibus Law

Tidak hanya di Jakarta, demo terjadi diberbagai daerah di Indonesia, tidak sedikit juga demo yang harus berujung kericuhan.

Berbagai video bentrok antara massa dan aparat pun tersebar ke media sosial hingga viral.

Dikutip LINGKAR KEDIRI dari PikiranRakyat.com dalam artikel berjudul ‘Video Bentrok Aparat dengan Demonstran Omnibus Law Disorot Media Asing, Fadli Zon Bereaksi’.

Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law: Ribuan Orang di Berbagai Provinsi Ditangkap, Polisi Dituding Anti-Demokrasi

Bahkan media asing pun menyoroti kejadian bentrok dalam aksi demo tersebut, video tersebut diunggah dalam akun Twitter salah satu media asing asal Jerman, @redfishstream pada Kamis 8 Oktober 2020.

Dalam video tersebut tampak cuplikan video saat mahasiswa atau pendemo menjadi korban bentrokan dengan aparat.

Video tersebut juga menampilkan aparat yang mengkroyok mahasiswa yang sudah mengaku bahwa ia tidak melakukan apa-apa.

Baca Juga: Surabaya Dirusak Saat Demo Omnibus Law, Bu Risma Ngamuk: Aku Bangun Ini Buat Rakyatku!

Berbagai video kericuhan saat aksi demo penolakan Omnibus Law terunggah dalam postingan berdurasi dua menit tersebut.

"Pemerintah Indonesia menindak keras pengunjuk rasa mahasiswa dan pekerja yang menentang neoliberalisme, dengan lebih dari seribu orang ditangkap dan tak terhitung yang terluka dan dirawat di rumah sakit," tulis akun tersebut.

"Tapi mereka yang berada di garis depan melawan dan dirayakan sebagai pahlawan. #TolakOmnibusLaw," tambahnya.

Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Berujung 6 Mahasiswa UPB Kritis!

Tidak hanya satu media asing, bahkan video tersebut pun diunggah kembali oleh bebrapa media asing lainnya.

Melihat hal tersebut, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon turut mengomentarinya.

Menurutnya, video kebrutalan para aparat tersebut sudah menjadi tontonan mata dunia.

Baca Juga: Omnibus Law Disahkan, Media Luar Negeri ‘Prihatin’, Susi Pudjiastuti: Investor Mana Yang Datang?

Sehingga, ia bertanya dalam cuitannya bagaimana cara menarik investor, jika video bentrokan aparat dan massa demo telah tersebar di media sosial dan menjadi tontonan dunia.

"#PoliceBrutality ini menjadi tontonan dunia," tulis Fadli Zon dalam akun Twitternya @fadlizon pada 9 Oktober 2020.

"Bagaimana investor mau masuk ke negara yang oknum aparatnya tidak profesional (beradab) seperti ini," tambahnya.*** (Tita Salsabila/PikiranRakyat.com)

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler