Dia dikagetkan dengan adanya peretasan terhadap akun aplikasi pemesanan online milik salah satu rekannya yang menjadi narahubung pada kegiatan tersebut.
Menurut Anti, panggilan akrabnya, upaya peretasan atas nama rekannya itu menjurus pada tindakan “pesanan palsu” berupa 4 pesanan makanan secara berturut-turut (food bombing) melalui satu layanan aplikasi.
Akibatnya, Anti mengatakan rekannya terpaksa membayar ratusan ribu rupiah “pesanan palsu” makanan tersebut.
”Di tengah aksi yang kami lakukan, seorang rekan yang juga narahubung pada acara nonton bareng, dikagetkan dengan adanya peretasan terhadap akun aplikasi pemesanan online,” kata dia dalam keterangannya.
Baca Juga: Mengerikan! Peramal Dunia Ramalkan Kiamat Zombie dan Badai Matahari di 2021, Begini Penjelasanya
Tak hanya itu, berdasarkan rekaman data layanan aplikasi tersebut, Anti menyebutkan rekannya telah melakukan 1 pesanan angkutan online, namun kemudian dibatalkan oleh pengemudi.
Padahal, kata dia, rekannya tidak pernah melakukan pemesanan makanan maupun angkutan online. Bahkan aplikasi tersebut sudah tidak digunakan dan dihapus dari gawai rekannya sejak 2020.
”Setelah aksi, saya dan rekan-rekan yang lain mencoba menelusuri dan diketahui bahwa akun aplikasi surel serta layanan daring milik rekannya itu telah diretas,” ungkapnya.