Baca Juga: Mengerikan! Peramal Dunia Ramalkan Kiamat Zombie dan Badai Matahari di 2021, Begini Penjelasanya
”Apabila dicermati, sebenarnya hanya dua orang narahubung yang tertera nomor kontak dalam selebaran. Sedangkan moderator dan kedua pembicara tidak dicantumkan nomor kontak,” ungkapnya.
Karena itu, Anti menyimpulkan bahwa selain upaya peretasan dan teror, terdapat tindakan penyebaran data informasi personal (doxing) yang juga dilakukan, yaitu terhadap moderator acara dan kedua pembicara.
Baca Juga: Verrel Bramasta Akui Hamili Anak Teman Ibunya, Begini Respon dari Venna Melinda
Menurut Anti, teror tersebut serupa dengan teror yang sempat dialami oleh rekan-rekan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) beberapa waktu lalu.
Ternyata, upaya peretasan tersebut terjadi bukan hanya di Jakarta, melainkan di Pontianak saat melangsungkan diskusi dan aksi mengenai tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK.
Anti menegaskan adanya rangkaian teror tersebut menguatkan dugaan ada yang merasa terganggu terhadap advokasi dan kampanye isu TWK ini.
”Kami melihat adanya relasi yang kuat antara pelemahan KPK, dengan pengkerdilan ruang bagi masyarakat sipil untuk menyampaikan suara dan ekspresi keresahan, atas serangkaian upaya pelemahan KPK,” kata dia.
Baca Juga: Kebiasaan Atta Halilintar ini Bisa Celakakan Siapa Saja, Aurel Hermansyah Marah: ini Apa?