Network
LINGKAR KEDIRI – Dunia telah mulai diterjang oleh berbagai krisis, salah satunya krisis pangan dan juga krisis energi.
Salah satu penyebab hal tersebut terjadi adalah terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina.
Seperti diketahui, bahwa hingga saat ini Rusia dan Ukraina masih belum melanjutkan pembicaraan damai untuk mengakhiri permusuhan.
Baca Juga: AFF U19 2022, Vietnam Disebut Dapat Kabar Baik dan Buruk Ini Jelang Lawan Indonesia dan Thailand?
Sementara itu, pada waktu lalu Sri Lanka telah dikabarkan bangkrut lantaran negara itu telah mengalai krisis pasokan energi.
Untuk mencegah terjadinya krisis bahan bakar minyak (BBM) Indonesia juga turut bertindak untuk menghindari hal tersebut.
Disampikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Hageng Nugroho pada 29 Juni 2022 bahwa pembelian BBM pertalite dan solar subsidi sangat perlu untuk dilakukan.
Peraturan baru dalam membeli pertalite dan solar tersebut bertujuan untuk menjaga ketersediaan dan memastikan penyaluran yang tepat sasaran, kata Hageng.
Seperti diketahui bahwa PT Pertamina Persero pada 1 Juli 2022 akan menguji coba penggunaan aplikasi MyPertamina sebagai syarat penyaluran Pertalite dan Solar kepada masyarakat pengguna yang berhak.
Peraturan baru tersebut jika tidak dilakukan untuk dua BBM pertalite dan solar, maka penyaluran berpotensi melebihi kuota yang telah ditetapkan dan dapat mengganggu ketahanan energi nasional.
“Jika tidak diatur, besar potensinya kuota yang telah ditetapkan selama satu tahun tidak akan cukup. Ini demi menjaga ketahanan energi kita,” kata Hageng.
Lantas, wilayah mana saja yang akan dilakukan uji coba untuk menerapkan peraturan baru tersebut?
Berikut lima provinsi di Indonesia yang akan dilakukan uji coba penggunaan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM pertalite dan solar:
1. Sumatera Barat
2. Kalimantan Selatan
3. Sulawesi Utara
4. Jawa Barat
5. DI Yogyakarta
Dengan begitu, segera daftarkan diri Anda ke aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan BBM pertalite dan solar.***
