Baca Juga: Hasil MotoGP Catalunya 2020, Rossi Terjatuh, Quartararo Kokoh di Puncak Hingga Finish
Lafran dan DN Aidit sering bertukar pendapat, bahkan sering berbeda pendapat karena Lafran dan DN Aidit mempunyai dua kesamaan, yaitu penggila buku dan cakap dalam berdiskusi.
Namun, organisasi yang mereka pimpin kini bentrok karena perbedaan ideologi. Sampai DN Aidit ingin membubarkan HMI dengan memotivasi anggota PKI dengan pidatonya.
"Kalau CGMI tidak bisa membubarkan HMI lebih baik anggota CGMI yang laki-laki menggunakan kain saja," orasi DN Aidit.
Baca Juga: UPDATE MotoGP Catalunya 2020, Waduh Rossi Jatuh di Sisa 9 Lap Lagi
Baca Juga: UPDATE MotoGP Catalunya 2020, Espargaro Jatuh di sisa 12 Lap Lagi
Maksud dari kata kain itu adalah sarung, karena DN Aidit menganggap bahwa anggota HMI mayoritas berasal dari kalangan santri yang identik dengan pakaian sarungnya.
"Seharusnya tidak ada plintat-plintut terhadap HMI. Saya menyokong penuh tuntutan pemuda, pelajar, dan mahasiswa Indonesia yang menuntut pembubaran HMI, yang seharusnya sudah lama bubar bersama dengan bubarnya Masyumi".***
*)Disclaimer : Artikel ini hanya sekadar informasi bagi pembaca. Lingkar Kediri tidak bertanggungjawab atas copyrights sumber berita. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab sumber aslinya.