Pada kekuatan dan kedalaman tertentu kedua peristiwa tersebut dapat memicu tsunami. Jika berada di dekat laut dan merasakan tanah bergetar atau mendengar suara gemuruh ombak yang tak biasa, yang terdengar keras seperti suara pesawat jet atau kereta, segeralah berlari ke daratan yang lebih tinggi dan hindari lembah atau sungai.
Baca Juga: LIVE STREAMING Borussia Dortmund VS Freiburg: Dortmund Ambisi Putus Trend Negatif
Air laut mendadak surut
Para ahli melaporkan bahwa tsunami yang mendekat bisa didahului oleh surutnya permukaan air laut secara tiba-tiba.
Peristiwa yang tak biasa ini terjadi akibat adanya Megathrust, yakni gerakan naik dari patahan lempeng yang besar yang terdapat di dalam laut. Misalnya ketika lempeng samudera bergerak ke bawah, menunjam lempeng benua, dan menimbulkan gempa bumi.
Kekuatan dorongan ke atas, seperti “kepalan tangan raksasa” yang muncul dari bawah permukaan air laut menyebabkan air bergulir turun dari sisi-sisi “kepalan tangan raksasa” tersebut, menciptakan gelombang besar yang melaju cepat, secepat pesawat terbang. Gelombang tersebut akan bergerak melintas lautan, meski nyaris tidak terlihat di permukaan.
Ketika gelombang mencapai air laut dangkal, kekuatan “thrust” dari pergeseran lempeng itu akan mendorong gelombang hingga mencapai puluhan meter ke udara. Segeralah berlari ke dataran yang lebih tinggi jika Anda melihat air laut surut secara cepat dan tiba-tiba.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Bedak Tabur Untuk Kulit Berminyak, Sudah Coba yang Mana Nih
Binatang dan kemampuan merasakan bahaya
Kepercayaan bahwa hewan memiliki “six sense” telah ada selama berabad-abad. Sebelum gempa bumi terjadi dan ombak raksasa menghantam garis pantai, anjing perliharaan menolak untuk meninggalkan rumah, gajah meniupkan terompet mereka dengan kencang dan berlari ke dataran yang tinggi, kelelawar terbang melarikan diri dan flamingo meninggalkan dataran rendah.