Lagu Ya Lal Wathon: Berikut Sejarah dan Lirik Arab, Latin Hingga Terjemahanya

- 21 Oktober 2020, 22:28 WIB
KH Abdul Wahab Chasbullah pencipta syair Cinta Tanah Air (Hubbul Wathon).
KH Abdul Wahab Chasbullah pencipta syair Cinta Tanah Air (Hubbul Wathon). /PWNU Jatim

LINGKAR KEDIRI – Semangat lagu perjuangan Ya Lal Waton dikenal dengan Syubbanul Wathan (pemuda cinta tanah air).

Berkaitan ini ada sejarah perjuangkan dibaliknya. Menjelang Hari Santri besok baiknya kita sama-sama mengetahui sejarah lagu tersebut.

Dilansir dari NU ONLINE Kisah ini berawal dari Kiai Abdul Wahab semasa muda sekita tahun 1914 ingin mendirikan organisasi. 

Baca Juga: Cara Cek Daftar Penerima BPUM Atau BLT UMKM Secara Online, Cukup Akses Link Bank BRI Disini

Pada tahun 1916, KH Wahab Chasbullah berhasil mendirikan Nahdlatul Wathan atas bantuan beberapa tokoh lain beliau menjabat sebagai Pimpinan Dewan Guru (keulamaan).

Disana mereka dididik menjadi pemuda yang berilmu dan cinta tanah air dan Nahdlatul Wathan dijadikan markas penggemblengan para pemuda tersebut.

Bahkan setiap hendak dimulai kegiatan belajar, para murid diharuskan terlebih dahulu menyanyikan lagu perjuangan dalam bahasa Arab ciptaan Mbah Wahab sendiri.

Kini lagu tersebut sangat populer di kalangan pesantren dan setiap kegiatan Nahdlatul Ulama (NU), yakni Yaa Lal Wathan yang juga dikenal dengan Syubbanul Wathan (pemuda cinta tanah air).

Baca Juga: Daftar Nama Penerima BPUM Atau BLT UMKM Rp2,4 Juta Cek Disini, Hanya Siapkan KTP

Benih-benih cinta tanah air ini akhirnya bisa menjadi energi positif bagi rakyat Indonesia secara luas sehingga perjuangan tidak berhenti pada tataran wacana, tetapi pergerakan sebuah bangsa yang cinta tanah airnya untuk merdeka dari segala bentuk penjajahan.

Semangat nasionalisme Kiai Wahab yang berusaha terus diwujudkan melalui wadah pendidikan juga turut serta melahirkan organisasi produktif seperti Tashwirul Afkar yang berdiri tahun 1919.

Selain itu, terlibatnya Kiai Wahab di berbagai organisasi pemuda seperti Indonesische studie club, Syubbanul Wathan, dan kursus Masail Diniyyah tidak lepas dari kerangka tujuan utamanya, yakni membangun semangat nasionalisme bangsa Indonesia yang sedang terjajah. 

Kiai Wahab telah membuktikan diri bahwa internalisasi semangat nasionalisme sangat efektif diwujudkan melalui ranah pendidikan.

Baca Juga: Daftar Nama Penerima BPUM Atau BLT UMKM Rp2,4 Juta Cek Disini, Hanya Siapkan KTP

Hal ini dilakukan dengan aktifdi berbagai pesantren sehingga peran kalangan pesantren sendiri diakui oleh dr Soetomo (Bung Tomo) sebagai lembaga yang sangat berperan bagi bangsa Indonesia sekaligus dalam pergerakan nasional untuk mewujudkan kemerdekaan.

Berikut syair lagu yang kini masyhur itu:

يَا لَلْوَطَن يَا لَلْوَطَن يَا لَلْوَطَن
حُبُّ الْوَطَن مِنَ الْإِيْمَان
وَلَا تَكُنْ مِنَ الْحِرْمَان
اِنْهَضُوْا أَهْلَ الْوَطَن
إِنْدُونَيْسيَا بِيْلَادِيْ أَنْتَ عُنْوَانُ
الْفَخَامَا كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْمَا طَامِحًا يَلْقَ حِمَامَا

Baca Juga: Merambah Pasar Eropa dan India, Vivo Telah Mempersiapkan Diri Sejak 2 Tahun Lalu

“Pusaka hati wahai tanah airku
Cintamu dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu Bangkitlah,
hai bangsaku!
Indonesia negriku Engkau Panji Martabatku
S’yapa datang mengancammu ‘Kan binasa dibawah durimu

Sementara itu, Berikut ini lirik lagu Yaa Lal Wathon yang yang telah berkumandang sejak tahun 1934, Bhasa arab, latin bahasa Indonesia.

ياَ لَلْوَطَنْ ياَ لَلْوَطَن ياَ لَلْوَطَنْ
Ya lal wathon ya lal wathon ya lal wathon

حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ
Hubbul wathon minal Iman

وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
Wala takun minal hirman

اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْ
Inhadlu alal wathon

ياَ لَلْوَطَنْ ياَ لَلْوَطَن ياَ لَلْوَطَنْ
Ya lal wathon ya lal wathon ya lal wathon

حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ
Hubbul wathon minal iman

Baca Juga: Telapak Tangan Berkeringat? Kenali Kondisi Kecemasanmu dan Cara Mengatasinya
وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
Wala takun minal hirman

اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْ
Inhadlu alal wathon

اِندُونيْسِياَ بِلاَدى
Indonesia biladi

أَنْتَ عُنْواَنُ الْفَخَاماَ
Anta ‘Unwanul fakhoma

كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ
Kullu may ya’tika yauma

طَامِحاً يَلْقَ حِماَمًا
Thomihay yalqo himama

كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ
Kullu may ya’tika yauma

طَامِحاً يَلْقَ حِماَمًا
Thomihay yalqo himama

Baca Juga: Cek Penerimaan BLT UMK BRI Via Online, dan Cara Mendapatkannya

Pusaka hati wahai tanah airku
Cintamu dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah hai bangsaku
Pusaka hati wahai tanah airku
Cintamu dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah hai bangsaku

Baca Juga: Kampanye Online Dinilai Kurang Efektif, Hampir Semua Paslon Gunakan Cara Lama

Indonesia negeriku
Engkau panji martabatku
Siapa datang mengancammu
Kan binasa di bawah durimu
Siapa datang mengancammu
Kan binasa di bawah durimu.***

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x