6 Fakta Lalu Gus Nur, Pernah Mengutuk Berpayungkan Belasan Al-Quran, Hingga Ditangkapnya di Malang

- 24 Oktober 2020, 17:45 WIB
Tangkap Layar Gus Nur ketika menyatakan pendapatnya dibawah Belasan Al-Quran.
Tangkap Layar Gus Nur ketika menyatakan pendapatnya dibawah Belasan Al-Quran. /MUNJIAT Channel/Youtube

LINGKAR KEDIRI - Gus Nur, sapaan akrab yang bernama lengkap Sugi Nur Raharja kembali tuai kontroversi dipertengahan pemerintahan Joko Widodo.

Setelah dianggap menghina organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dalam sebuah pernyataannya di acara dialog salah satu channel YouTube, Gus Nur harus menjalani proses hukum setelah dirinya dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Tak hanya sekali ini, beberapa komentar pendakwah tersebut kerap kali menuai kontroversi publik yang membuat heboh.

Baca Juga: 2 Tahun Lagi, Indonesia Optimis Jadi Pasar Halal Terbesar Dunia, Ma’ruf Amin: Kita Punya Potensi

Baca Juga: Anggap Sepele Covid-19? Begini Pesan Dokter Indonesia Dalam Memperingati Hari Dokter Nasional

Seperti pada bulan Oktober 2019 lalu, Gus Nur juga pernah tekena kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Generasi Muda NU, yang membuatnya dipenjara selama 1,5 tahun setelah memperoleh vonis dari Pengadilan Negeri Surabaya.

Berikut beberapa pernyataan kontroversial yang pernah dilontarkan oleh Gus Nur yang dilansir Lingkarkediri dari berbagai sumber.

Berikut 6 Kontroversi Gus Nur:

Baca Juga: Penasaran dengan Sinetron Ikatan Cinta di RCTI? Berikut Deretan Nama Pemainnya

1. Gus Nur Sebut Generasi Muda NU Penjilat

Pendakwah Gus Nur pernah mengucapkan pernyataan bernada penghinaan terhadap organisasi Islam NU melalui videonya yang diunggah di kanal Youtube pada 20 Mei 2018.

Video tersebut berdurasi 28 menit 25 detik, yang dibuatnya sehari sebelum diungga ke kanal YouTubenya.

Berjudul ‘Generasi Muda NU Penjilat’, pernyataan dalam video kontroversialnya harus menempun jalur hukum, setelah Forum Pembela Kader Muda NU melaporkan ke Polda Jatim.

Baca Juga: Usai Gempa Bumi, Banten dan Bekasi Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah dan Lahan Pertanian Rusak

2. Mengutuk Kecurangan Pilpres 2019 dengan Berpayungkan 10 Lebih Alqur'an

Melalui video berdurasi 2,20 menit, Gus Nur menampakkan dirinya berdoa dan berdoa dengan dipayungi sebanyak tidak kurang dari 10 Alquran yang dipegang beberapa orang di sekelilingnya.

Sambil duduk, Gus Nur bersumpah dengan memohon kutukan dari Allah agar pelaku kecurangan Pilpres 2019 dilaknat.

Dengan lantang, ia mengatakan kecurangan Pemilu 2019 sangat sistematis dan masif. Melibatkan oknum KPU, polisi, camat sampai para petugas TPS.

Baca Juga: Hari Dokter Nasional 2020, Inilah Sejarah Berdirinya IDI di Indonesia

Setelah itu, Gus Nur juga menyampaikan, ia bersama 21 keturunannya siap dilaknat oleh Allah jika penilaiannya itu salah. 

“Kalau penilaianku ini salah, laknat 21 turunanku ya Allah. Anakku, istriku, cucuku, laknat hancurkan sehancur-hancurnya ya Allah,” ucapnya dalam video, yang diunggah di media sosial Twitter pada akun @NKR_Internet pada 26 April 2019.

“Tetapi kalau memang rezim ini yang zolim, KPU-nya yang curang, KPU-nya yang bohong, polisinya yang bohong, camatnya yang bohong, TPS-nya yang bohong, yang penjilat munafik yang bohong, laknat 7 turunannya ya Allah. Hancurkan sehancur-hancurnya yang Allah,” lanjutnya dengan lantang.

Baca Juga: 6 Tips Promosi Produk Jualan di WhatsApp, Pakai Tools Katalog hingga Buat QnA Customer

Doa kutukan itu sontak mendapat reaksi sangat keras dari warganet.

Tak hanya itu, bahkan pasangan calon presiden guyonan Nurhadi-Aldo yang terkenal dengan sapaan Dildo tersebut, juga menanggapi pernyataan Gus Nur dengan heran.

Baca Juga: Pejabat Hingga Tukang Bangunan Terseret Kasus Kejaksaan Agung, Berikut 8 Tersangkanya

3. Gus Nur pernah bilang 'Haram Pilih Jokowi'

Sempat gegerkan jagad dunia maya menjelang Pilpres 2019 lalu, video ceramah Gus Nur yang juga diunggah ke kanal Youtube-nya tersebut mewacanakan soal 'Haram Pilih Jokowi'.

Video ceramah tersebut diunggah Gus Nur pada Selasa, 1 Mei 2018.

Ceramah dari Gus Nur tersebut dianggap kontroversial oleh warganet.

”Kalau menurut Gus Nur siapa presidennya? Saya tidak mau menyebut nama, dan saya harus netral dalam masalah itu, silakan kalau antum,” ujar Gus Nur.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Bekerjasama Dengan UIN Malang Untuk Peningkatan SDM Berbasis Link and Match

”Saya tidak memilih Prabowo. Tidak dukung Prabowo, Tidak siapa-siapa, itu urusan pribadiku sama Allah,” tambahnya.

Lalu, Gus Nur mewacanakan, bahwa memilih Presiden Jokowi adalah haram.

”Cuma saya mengasih wacana, haram hukumnya milih Presiden Jokowi, kembangkan. Kalau mau. Kata siapa Gus, haram? kata Saya! Dalilnya mana Gus? Qola Gus Nur. Kok repot, begitu, selesai." tandas Gus Nur.

Baca Juga: Identitas Pembunuh Yulia yang Terbakar di Dalam Mobil Mulai Terbongkar, Begini Kata Polisi

4. Pernah berorasi 'Indonesia Sakit Enggak ada Obatnya', dan dijawab 'Lengserkan Jokowi' oleh massa

Pernyataannya itu, disampaikannya pada saat mengikuti demonstrasi di area Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa 13 Oktober 2020.

Dalam orasinya, Gus Nur mengatakan ada kabar buruk, yakni pemerintah rela mati demi UU Omnibus Law Cipta Kerja.

"Rezim akan mati, kita akan mati, sama-sama mati. Dia mati demi jabatan, dia mati di lubang persyaratan, kita mati syahid Insyaallah. Itu kabar buruknya teman-teman," kata Gus Nur dari atas mobil komando di lokasi, dikutip dari laman RRI.

Baca Juga: Wow! Harga Bitcoin Melonjak Rp190 Juta Gara-gara PayPal, Investasi Primadona Saat Pandemi? Simak ini

"Indonesia sakit dan enggak ada obatnya. Enggak bisa sembuh. Obatnya ada. Gimana caranya Indonesia ini berubah?" tanya Gus Nur ke demonstran di sekelilingnya.

Kemudian, pertanyaan Gus Nur tersebut dijawab oleh teriakan mass, "Lengserkan Jokowi!".

Setelah massa berterikan, Gus Nur justru menenangkan.

Menurut Sugi Nur, Jokowi hingga Ketua DPR RI Puan Maharani akan lengser dengan sendirinya jika tak mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Baca Juga: Dalam Sehari, 4 Gempa Bumi Terjang Wilayah Banten, Sukabumi hingga Sulsel pada 22 Oktober 2020

5. Gus Nur Sebut Rezim Jokowi Jelek dan Laknatullah

Gus Nur mengungkapkan pendapatnya kepada rezim pada era pemerintahan Joko Widodo yang berjalan hingga saat ini.

Menurutnya, rezim saat ini jelek dan tidak ada baiknya. Bahkan, ia juga mengucapkan 'laknatullah'.

Ujaran tersebut terlontar dari Gus Nur, ada di dalam video dialog bersama pakar Hukum dan Tata Negara, Refly Harun yang diunggah pada kanal Youtube Refly Harun, Minggu 18 Oktober 2020.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Peran Pesantren Terhadap Pembangunan Negara dalam Memperingati HSN 2020

"Kalau Bang Refly tanya bagaimana rezim ini, di mata saya enggak ada baiknya. Jelek. Laknatullah," kata Gus Nur.

Ia menegaskan bahwa kritikan pedasnya itu akan ia pertanggungjawabkan di hadapan agama dan negara.

"Ini saya loh, saya pertanggungjawabkan di hadapan hukum Allah, di hadapan hukum negara," tegas Gus Nur.

Baca Juga: Cara Mudah Mendapatkan BPUM Rp2,4 Juta di Kantor Terdekat, Cek Online Dulu di e-Form BRI atau SMS

6. Lecehkan NU Sekarang Tidak Suci, Juga ibaratkan Bus yang Berisikan orang-orang tak beres serta Penumpangnya adalah Liberal sekaligus PKI

Lagi-lagi, Gus Nur, melontarkan pernyataan pedasnya terkait organisasi yang telah membesarkannya dari dulu, yakni Nahdlatul Ulama (NU).

Ia mengibaratkannya dengan bus yang berisikan orang-orang buruk. Bahkan, ia mengatakan NU sudah tidak suci.

Masih pada video dialog yang diunggah Refly Harun pada Minggu, 18 Oktober 2020 kemarin, Gus Nur menyebut setelah rezim Jokowi lahir, tiba-tiba berubah. Juga, NU sekarang sudah tidak suci.

Baca Juga: Tenang, BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Dipastikan Siap Cair Awal Bulan, Simak Penjelasannya..

"Setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat berubah. Saya ibarat NU sekarang seperti bus umum sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya juga begitu, dan penumpangnya kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka aurat juga, dangdutan juga. Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur.

Tak hanya itu, sejumlah nama tokoh kondang seperti Abu Janda hingga Kiai Aqil Siraj, diumpamakannya seperti Bus NU yang tidak beres diatas.

"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Aqil Siraj. Mungkin begitu. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, PKI, macam-macam," sebut Gus Nur.

Baca Juga: Jepang Pinjamkan 50 Miliar Yen Kepada Indonesia, Untuk Apa? Simak Penjelasan Lengkapnya

Oleh sebab itulah, atas perbedaan kondisi sekarang, Gus Nur mengaku dirinya kemudian turun dari bus, yang berarti ia keluar dari NU.

"Selama ini saya enggak ada setahu saya ngerokok, minum, campur. Nah pusing lah saya, turun lah," tandasnya.

Baca Juga: Tidak Bisa Login www.depkop.go.id? Ini Solusinya Agar Dapat Daftar Banpres UMKM atau BPUM Rp2,4 Juta

Atas perkataan kontroversialnya, Gus Nur barusaja ditangkap oleh Bareskrim Polri, di Malang, Jawa Timur pada Sabtu 24 Oktober 2020 dinihari.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengkonfirmasi bahwa jajaran Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menangkap Sugi Nur Raharja.

"Ya benar (ditangkap)," ujar Komjen Sigit, di Jakarta, dikutip dari laman ANTARA, Sabtu 24 Oktober 2020.

Baca Juga: Panduan Resmi Link eform.bri.co.id/bpum, Begini Caranya Untuk Cek Penerima BPUM Rp 2,4 Juta

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Slamet Uliandi juga turut menjelaskan, bahwa Gus Nur ditangkap di Pakis, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu dini hari.(Ditangkap) di Malang," tutur Brigjen Slamet.

Dibalik penangkapan Gus Nur, lantaran diduga menyebarkan informasi yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan penghinaan serta Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

Sebelumnya, Gus Nur dilaporkan oleh Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Cirebon Azis Hakim ke Bareskrim Polri pada Rabu, 21 Oktober 2020, dengan tuduhan melakukan tindak pidana penghinaan dan ujaran kebencian melalui media elektronik.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x