Perlu diketahui, Syahrazad Jamil melanjutkan, Pulau Sumatera sudah mengalami beberapa kali bencana tsunami.
Untuk Provinsi Sumbar, tsunami terjadi di Kepulauan Mentawai pada 25 Oktober 2010 silam dengan memakan korban jiwa mencapai 408 orang.
Baca Juga: Menaker Ida Fauziah Bantah Penyaluran BSU Termin II Ada Penundaan, Berikut Penjelasannya!
Menanggapi hal tersebut, dengan melihat kemungkinan terburuk, Provinsi Sumbar telah melakukan berbagai upaya, di antaranya membangun kemitraan dan koordinasi bersama Non Governmnet Organization (NGO) nasional maupun internasional termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Syahrazad Jamil menambahkan, Pemerintah Sumbar juga bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
Baca Juga: Resmi Jadi Warga Negara Indonesia, Gelandang Asal Persija Mengaku Tak Sabar Menanti Panggilan Timnas
Serta menggandeng kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan.
Selanjutnya, kerja sama dengan TNI dan Polri terus diperkuat dalam hal penanggulangan bencana termasuk dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di Provinsi tersebut.
Baca Juga: Berhentinya Peradilan HAM, Kupas Tuntas Terjadinya Tragedi Semanggi 11 Hingga 13 November
Pemerintah Sumbar juga terus memperkuat program dan kegiatan pengurangan risiko bencana dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri dan pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur evakuasi, dan peringatan dini.