Semakin Banyak Tenaga Kesehatan yang Gugur, IDI: Mohon Masyarakat Tidak Perberat Situasi Covid-19

- 16 November 2020, 07:41 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng Mohammad Faqih.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng Mohammad Faqih. / ANTARA/Muhammad Zulfikar/

LINGKAR KEDIRI – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memohon dan meminta kepada masyarakat agar tidak memperberat situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Daeng Mohammad Faqih.

"Dari hati kami petugas kesehatan yang paling dalam, mohon untuk kita bersama melakukan gerakan bersama perang semesta pada Covid-19," kata dia saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (15/11) dikutip Lingkar Kediri dari ANTARA.

Baca Juga: Mengenal Sosok Joan Mir, Sang Juara Dunia MotoGP 2020: Mengidolakan Valentino Rossi

Ia juga menyampaikan bahwa aktivitas yang tidak mematuhi protokol kesehatan akan berujung pada penambahan kasus positif Covid-19.

Daeng juga menambahkan, apabila masyarakat tidak disiplin protokol kesehatan, maka jumlah tenaga kesehatan semakin hari akan terus berkurang karena gugur dalam bertugas.

Mengingat, saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, peran tenaga kesehatan sangat dibutuhkan sebagai garda terakhir melawan pandemi Covid-19, yang terhitung telah berlangsung selama delapan bulan terakhir.

Baca Juga: Joan Mir Pastikan Gelar Juara Dunia, Berikut Hasil Klasemen MotoGP 2020

"Mohon tidak menambah penularan yang lebih banyak, supaya tidak bertambah petugas kesehatan yang gugur lebih banyak lagi," tambahnya.

Oleh karena itu, Daeng mengimbau masyarakat agar meningkatkan kesadaran kolektif protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak diterapkan sekaligus dengan penuh kesadaran.

Karena apabila hal itu tidak diterapkan oleh masyarakat, maka upaya-upaya yang telah dilakukan selama delapan bulan terakhir bisa sia-sia.

Baca Juga: Terus Meningkat, 1,3 Juta Meninggal dan 50 Juta Lebih Terjangkit COVID-19 di Seluruh Dunia

"Penanganan Covid-19 dengan tiga T memang garda terdepannya rumah sakit. Namun, untuk mencegah penularan di masyarakat, garda terdepannya tetap pada masyarakat," katanya.

Selaras dengan hal tersebut, Wakil Ketua PB IDI, Dr M. Adib Khumaidi mengatakan, tergitung hingga 10 November 2020 sebanyak 159 dokter meninggal karena terpapar Covid-19.

"Kemudian antara 10 November sampai kini ada dua hingga tiga dokter yang meninggal karena Covid-19," katanya.

Baca Juga: 300 Peserta Quran Massive Siap Berlomba Untuk Jadi Tutor Quran

Jika melihat dari lonjakan angka positivity rate, ia mengatakan dipengaruhi kuat oleh aktivitas masyarakat.

Perlu diketahui, pada bulan Mei 2020 terjadi lonjakan kasus 20 persen dan Agustus 10 persen.

Baca Juga: FPI dan Anies Baswedan Dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Komisaris PT Pelni

"Salah satu faktornya adalah berkaitan dengan mobilitas masyarakat," sambungnya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah