Network
LINGKAR KEDIRI - Menonjol sejak usia 17 tahun, Darwin Nunez segera diberi kesempatan di tim lamanya Penarol di tim U23.
Namun, cedera ligamen yang parah nyaris membuat pemain Uruguay itu tak mampu melanjutkan jalur kompetisi papan atas. Penghujung tahun 2016 merupakan masa dimana karir Nunez sepertinya tidak bisa jauh-jauh.
Namun, dengan semangat pantang menyerah dan upaya lebih dari orang-orang, striker muda Uruguay itu secara bertahap mengukuhkan namanya di kancah Eropa.
Baca Juga: Seleb TikTok Aji Firmanto Meninggal di Usia Muda, Begini Kronologi Kecelakaannya
Dua gol dan gelar dalam pertandingan resmi pertama dengan seragam Liverpool hanyalah batu loncatan dalam perjalanan langsung. Bagi Nunez, tidak ada yang tidak mungkin.
Rookie Liverpool berasal dari keluarga yang tidak begitu kaya. Ia lahir di wilayah Artigas, yang terletak di wilayah sungai utara Uruguay.
Ayahnya, Bibiano, bekerja di industri konstruksi. Ibunya, Silvia, bekerja sebagai pekerja sanitasi dan mengumpulkan botol kaca untuk dijual demi mendapatkan keuntungan.
Baca Juga: Dilamar Kevin Sanjaya, Valencia Tanoesoedibjo Justru Blak-blakan Ungkap Hal Ini
Ketika Nunez berusia 14 tahun, ia dibina oleh pramuka untuk tim sepak bola Penarol. Ini adalah klub yang kaya akan tradisi Uruguay, tetapi dalam koper Nunez hanya kerinduan ketika dia harus pergi ke negeri asing, 600km dari keluarganya.
