KPU Depok Tetap Gelar Debat Publik, Walaupun Salah Satu Calon Positif COVID 19

- 27 November 2020, 12:35 WIB
Ketua KPU Kota Depok Nana (ANTARA/Foto: Feru Lantara)
Ketua KPU Kota Depok Nana (ANTARA/Foto: Feru Lantara) /

LINGKAR KEDIRI - Ditengah masa pandemi ini, KPU Depok tetap menjalankan debat publik jelang Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.

Dilansir dari Antara, Ketua KPU Kota Depok, Jawa Barat, Nana Shobarna tetap mengadakan debat publik pilkada kedua kalinya, meski tidak dihadiri oleh salah satu calon Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

Mohammad Idris tidak dapat hadir dalam debat kedua ini karena dinyatakan positif COVID 19 setelah menjalani tes usap PCR pada 25 November 2020.

Baca Juga: Persiapan Sekolah di Tahun 2021, Segera Atur Jadwal Tidur Anak

“Ya, nanti hanya diwakili oleh Calon Wakil Wali Kota Depok saja. Jadi, digelar tanpa kehadiran Pak Idris,”Ujar Nana Shobarna, dikutip dari Antara.

Debat calon wali dan wakil walikota Depok akan dilaksanakan 3 kali, dan ditayangkan oleh stasiun Televisi (TV) swasta.

Debat pertama calon pemimpin Kota Depok, telah digelar pada Minggu, 22 November 2020, yang ditayangkan oleh iNews TV pukul 15.00-17.00 WIB.

Baca Juga: Manfaat Buah Naga Bagi Kesehatan, dari Meningkatkan Imunitas Hingga Baik Untuk Ibu Hamil

Pada debat pertama, tema yang diusung adalah ‘Tata kelola pemerintahan, pelayanan publik dan hukum di Kota Depok pada era kebiasaan baru’.

Untuk debat kedua yang dilaksanakan pada 30 November 2020 nanti, akan ditayangkan oleh KompasTV pukul 19.00-21.00 WIB.

Tema yang diusung untuk debat kedua adalah ‘Kesehatan, kesejahteraan, dan kesenjangan di Kota Depok pada era kebiasaan baru’.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Gaji Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Berikut Syarat dan Jadwal Pencairannya

Debat ketiga dilaksanakan pada 4 Desember 2020, dan akan ditayangkan di iNews TV pukul 19.00-21.00 WIB.

Masa tenang dilaksanakan selama 3 hari, pada 6-8 Desember 2020.

Kota Depok memiliki dua calon Wali dan Wakil Walikota, yaitu untuk nomor urut 1, Pradi Supriatna dan Afifah Alia. Untuk nomor urut 2, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono.

Baca Juga: Suka Makan Makanan Pedas? Simak Berikut Manfaat Mengkonsumsi Cabai Bagi Kesehatan

Mohammad Idris diduga tidak dapat mengikuti debat kedua dan ketiga, pasalnya baru saja dites usap dan positif COVID 19. Namun, berbeda jika nanti ada kebijakan seperti teleconference.

Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini menjelaskan bahwa debat di masa pandemi ini sangat strategis karena dapat menjangkau para pemilih, dan meningkatkan jumlah pemilih di pilkada nantinya.

Pandemi COVID 19 dapat menurunkan jumlah para pemilih, karena takut keluar untuk melakukan pencoblosan. Dengan adanya depat publik, diharapkan dapat meningkatkan tingkat partisipasi pemilih.

Baca Juga: Bawaslu Rekomendasikan Coklit Ulang DPT Pilkada Serentak 2020, Ini Sebabnya

Selain itu, kampanye yang kurang signifikan karena batasan-batasan pada masa pandemi dapat teratasi, karena para pemilih jadi memahami visi-misi para paslon yang akan menjadi pemimpin mereka nantinya.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x