Angka Kematian Akibat COVID-19 Tinggi, Permintaan Peti Mati di Tulungagung Alami Peningkatan

- 14 Juli 2021, 12:28 WIB
Proses pembuatan peti mati
Proses pembuatan peti mati /KABAR LUMAJANG/Rifqi Danwanus

Baca Juga: Inilah yang Harus Disiapkan untuk Menunjang Isolasi Mandiri Agar Sembuh dari Covid-19

Supono sendiri diberi jasa pembuatan senilai Rp.70 ribu per unit, dapat menyelesaikan lima hingga enam peti mati.

Satu peti mati mereka jual dengan harga Rp.360 ribu. Harga peti mati naik lantaran harga bahan baku partikel juga naik sekitar Rp.30 ribu per lembarnya.

Meski demikian, peti mati hasil produksi mereka tak selalu dijual dengan harga tersebut. Misalnya ketika pembeli berasal dari keluarga kurang mampu, ia hanya menarik harga seiklasnya.

Baca Juga: Tanggapi Soal Vaksin Gotong Royong, Pengamat: Beban Pemerintah Akan Terbantu

“Kalau RT-nya ngomong keluarga enggak mampu, saya berikan saja,” ungkap Suhajar.

Suhajar melanjutkan bahwa beberapa waktu lalu, pihaknya sempat menerima pesanan dari RSUD dr. Iskak Tulungagung sebanyak 40 peti mati dalam sehari.

Namun pada akhirnya tidak disanggupi karena tidak mampu melayani pesanan tersebut.***

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x