Pertempuran 2 Hari di Yaman Tewaskan 90 Orang, Pemerintah Sebut Serangan Houthi Tingkat Tinggi

23 Juni 2021, 08:12 WIB
Gerakan Houthi yang didukung Iran di Yaman dan Arab Saudi telah terlibat dalam serangan balas dendam selama bertahun-tahun. /Reuters/ Khaled Abdullah/

LINGKAR KEDIRI - Sekitar 90 orang tewas dalam pertempuran antara loyalis Yaman dan pemberontak Houthi yang merebutkan kota Marib di utara.

Dilaporkan sumber militer pro-pemerintah pada hari Selasa, pertempuran tersebut terjadi selama 2 hari.

Media setempat mengatakan, pemberontak sekutu Iran meningkatkan upaya mereka untuk merebut Marib, benteng terakhir pemerintah di Yaman utara, pada Februari.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 23 Juni 2021: Aries Butuh Bantuan, Gemini Harus Keluar dari Zona Nyaman?

Untuk diketahui, pertempuran yang terjadi sejak Februari lalu telah menewaskan ratusan orang di kedua sisi.

Penguasaan wilayah kaya minyak akan memperkuat posisi tawar Houthi dalam pembicaraan damai.

Akan tetapi pertempuran itu juga telah menimbulkan kekhawatiran akan bencana kemanusiaan, karena banyak warga Yaman telah melarikan diri ke daerah itu untuk menghindari pertempuran di bagian lain negara itu.

Pada hari Selasa, pejabat loyalis mengatakan  bahwa pasukan pro-pemerintah telah memukul mundur serangan Houthi di utara kota dalam bentrokan yang menewaskan 63 pemberontak dan 27 pejuang loyalis tewas sejak Senin.

Baca Juga: PBB Laporkan Ancaman Pandemi Baru Dimasa Depan, Lebih Berbahaya dari Covid-19 Serta Tak Ada Vaksinya

Itu terjadi meskipun relatif tenang dalam beberapa pekan terakhir di tengah upaya PBB dan Washington untuk mencapai gencatan senjata.

Seorang pejabat loyalis mengatakan bahwa serangan Houthi telah mencapai tingkat tinggi sejak Senin.

Baca Juga: ISIS Perintahkan Untuk Membunuh Pemimpin Boko Haram: Abubakar Shekau Adalah Seorang Terorisme

Konflik Yaman berkobar pada tahun 2014 ketika Houthi merebut ibu kota Sanaa, mendorong intervensi militer yang dipimpin Saudi untuk menopang pemerintah pada tahun berikutnya.

Pertempuran itu telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat sekitar 80% warga Yaman bergantung pada bantuan, dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler