Pakar Penyakit Sebut Varian Covid-19 Ini Sangat Menular Dibanding Versi Asli: Sudah Mendominasi Dunia

17 Juli 2021, 13:55 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian baru delta //Pixabay/Johaehn.

LINGKAR KEDIRI Kini Virus Covid-19 varian Delta telah mendominasi dunia.

Hal tersebut terjadi bersama dengan lonjakan kematian warga Amerika serikat (AS) yang sebagian berasal dari orang yang tidak di vaksin.

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) Rochelle Walensky mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 di AS meningkat 70 persen selama sepekan sebelumnya.

Baca Juga: Mahfud MD Sindir Sutradara Sinetron Ikatan Cinta: Dibuat Tidak Sesuai Hukum

Menurut data CDC yang tersedia, rata-rata selama sepekan infeksi harian kini lebih dari 26.000 kasus, jauh lebih tinggi dari bulan Juni yang mencapai 11.000.

Sementara sebanyak 97 persen pasien yang masuk rumah sakit karena Covid-19 adalah mereka yang belum divaksin.  

“Ini menjadi pandemi bagi mereka yang tidak di vaksin,” ujarnya.

Baca Juga: Edhy Prabowo Hanya Divonis 5 Tahun Penjara dan Denda 400 Juta, ICW Curiga Ada Permainan Suap

Walensky menjelaskan bahwa semakin banyak daerah di seluruh AS yang kini menunjukkan risiko transmisi Covid-19 yang tinggi.

Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman Antara pada 17 Juli 2021.

Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci menjelaskan bahwa secara signifikan varian Delta sangat menular dibandingkan Covid-19 versi asli.

Baca Juga: Sikapi Perpanjangan PPKM Darurat, Forum Pimred PRMN Desak Pemerintah hingga Ajak Warga Saling Bantu

Bahkan sebanyak 100 negara secara global dan kini menjadi varian paling dominan di seluruh dunia.

“Kita sedang berhadapan dengan varian Covid-19 yang mengerikan,” ujar Fauci.

Walensky mendesak warga AS agar segera menerima vaksin. Ia juga mengklaim bahwa vaksin buatan Pfizer dan Moderna terbukti ampuh melawan varian Delta.

Baca Juga: Surat Terbuka Didi Riyadi ke Jokowi: Jangan Hanya Identifikasi yang Terpapar Covid-19, yang Terdampak Juga

Menurutnya, penting untuk masyarakat menerima dosis kedua vaksin.

Koordinator tanggap Covid-19 Gedung Putih, Jeff Zients sekira lima juta orang di AS mendapatkan vaksinasi dalam 10 hari terkahir.

Ia juga menjelaskan bahwa AS memiliki vaksin yang cukup untuk dijadikan dosis penguat, namun otoritas masih berupaya menentukan apakah penggunaan dosis ketiga memang diperlukan.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler