Putuskan Gabung ke NATO, Presiden Finlandia Beri Lampu Hijau, Sauli Niinisto: Itu Tidak Merugikan Siapa Pun

17 Mei 2022, 08:15 WIB
Rusia merespons kabar soal Finlandia dan Swedia yang bakal bergabung NATO /DADO RUVIC/REUTERS

LINGKAR KEDIRI – Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia di Ukraina sampai saat ini masih berlanjut.

Tindakan Rusia di Ukraina ini telah membuat banyak negara khawatir, salah satunya negara yang berada dekat dengan wilayah Ukraina.

Bahkan di tengah peperangan ini, negara yang bertetangga dengan Ukraina yakni Finlandia dan Swedia memiliki rencaa untuk bergabung dengan aliansi militer Barat NATO.

Baca Juga: Pelatih Timor Leste Buat Heboh, Sebut Ada Harapan Melihat Vietnam di Piala Dunia 2026 Sebab Ini...

Minat gabung ke NATO oleh Swedia dan Finlandia ini juga sudah berulang kali diperingatkan oleh Rusia.

Yang mana, Rusia sangat melarang jika Swedia dan Finlandia gabung dengan aliansi NATO.

Sebelumnya, Moskow menyatakan bahwa negara itu akan memperkuat militernya sekaligus mengerahkan nuklir jika Swedia dan Finlandia tetap nekat gabung ke NATO.

Alih-alih mendapatkan larangan dari Rusia, Presiden Finlandia justru memberikan lampu hijau atas minat negara itu untuk gabung ke NATO.

Baca Juga: Kementerian Perdagangan Indonesia Menyita Muatan Kapal yang Menuju Timor Leste, Ada Apa?

Dilansir dari Reuters, Presiden Finlandia, Sauli Niinisto diharapkan memberikan lampu hijau pada hari Kamis bagi Finlandia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO, dalam perubahan besar kebijakan keamanan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300 km (810 mil) dan masa lalu yang sulit dengan Rusia, secara bertahap meningkatkan kerjasamanya dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara sebagai mitra sejak Rusia mencaplok Krimea pada 2014.

Tetapi telah menahan diri dari bergabung untuk menjaga hubungan persahabatan dengan tetangga timurnya. 

Sauli Niinisto memimpin politik luar negeri Finlandia bekerja sama dengan pemerintah di bawah konstitusi dan oleh karena itu pendiriannya dianggap menentukan untuk penerapannya.

 Baca Juga: Presiden Jokowi Berhasil Rayu Elon Musk, CEO Tesla Akan Temui Jokowi di Indonesia

Pemerintah dan parlemen juga sangat diharapkan untuk dengan segera memberikan persetujuan atas keputusan tersebut.

“Pesan saya jelas: Finlandia akan memastikan keamanannya. Itu tidak merugikan siapa pun,” kata Sauli Niinisto.

“Jika itu terjadi seperti yang terlihat bahwa Finlandia dan Swedia akan bergabung (NATO), maka itu akan menciptakan jenis Utara baru bagi kita, yang bertanggung jawab, stabil dan kuat,” kata Sauli Niinisto, bulan lalu saat wawancara dengan surat kabar Finlandia Ilta-Sanomat.

Seperti diketahui, operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia di Ukraina sejak 24 Februari 2022, sampai saat ini masih terus berlanjut.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***



Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler