Terjadi Aksi Unjuk Rasa Antar Pendukung Trump dan Biden Dimana Pemilihan Suara Masih Dihitung

7 November 2020, 15:13 WIB
Penghitungan suara pilpres AS semakin memanas hingga terjadi bentrok duantara dua kubu /Instagram / realdonaldtrump/

LINGKAR KEDIRI- Perhitungan suara Pemilu AS yang semakin sengit ternyata membawa aksi kericuhan bagi pendukung kedua kandidat presiden Amerika Serikat, baik Joe Biden maupun Donald Trump. pada 6 November 2020 sorea waktu setempat.

Kerusuhan tersebut awalnya dipicu oleh beberapa pendukung Donald Trump yang beberapa diantaranya membawa senjata untuk melawan Pemilu yang sempat dikatakan ‘curang’ meskipun masih dalam proses hitung.

Dalam demonstrasi tersebut, sebagian berlangsung damai meskipun pendukung Trump berteriak dan mengatakan jika pemilihan suara yang dilakukan sedang dicuri tanpa ada bukti penipuan.

Baca Juga: Break The Silence The Movie Telah Rilis, Tonton Rahasia Member BTS yang Belum Terungkap

Baca Juga: Suga BTS Jalani Operasi Bahu, Suga: Tolong Tunggu Aku

Arizona, adalah salah satu negara bagian yang diperebutkan dengan ketat dalam pertarungan antara Trump dan penantang Demokrat Joe Biden.

Para pendukung Trump dan Biden sempat terjadi bentrok di luar Departemen Pemilihan Maricopa County di Phoenix.

Dilansir dari laman Reuters, beberapa kelompok sayap kanan bersenjata berat berkumpul di lokasi tersebut saat petugas pemilu masih menghitung suara di dalam.

Baca Juga: Bansos Diperpanjang Hingga 2021, Menko PMK Berencana Menambah Data Penerima

Ditengah-tengah ketegangan yang terus meningkat, aksi protes tersebut sebagian besar tetap berjalan damai. Pejabat Pemilihan lokal terus melakukan tabulasi suara di seluruh negeri.

Di Philadelphia, polisi mengatakan bahwa mereka berhasil menangkap satu orang dan menyita senjatanya.

Penyitaan senjata tersebut merupakan bagian dari penyelidikan atas rencana yang diklaim untuk menyerang Pennsylvania Convention Center di kota itu, tempat penghitungan suara.

Baca Juga: Video Syur Mirip Gisel Trending, Netizen: Itu Bukan Gisel, Kasian Gempi.

Dengan masa depan kepresidenan yang seimbang, pertemuan yang bergolak juga terjadi di New York dan Washington serta kota-kota negara bagian seperti Milwaukee, Wisconsin, Las Vegas, Nevada, Detroit, Michigan, Atlanta dan Georgia.

Di sosial media seperti Facebook menghapus grup yang tumbuh cepat di mana pendukung Trump memposting retorika kekerasan.

Hal tersebut dilakukan, karena Facebook dan perusahaan media sosial lainnya menangani klaim tak berdasar dan potensi kekerasan.

Baca Juga: Jelang Big Match Liverpool VS Manchester City, Klopp: ini Pertandingan yang Sangat Sulit

Disisi lain, para pendukung Trump mengambil isyarat dari presiden tersebut yang telah berulang kali dan secara keliru mengklaim bahwa pemungutan suara melalui surat sangat rentan terhadap penipuan.

Di Phoenix, pendukung Trump secara singkat langsung mengejar seorang pria yang telah mengacungkan tanda yang menggambarkan presiden sebagai babi Nazi.  

Mendengar kejadian tersebut, polisi turun tangan dan segera membubarkan pertengkaran setelah pria itu dan sekelompok kecil demonstran dikepung oleh aktivis Trump.

Baca Juga: Raisa dan Afgan Deg-degan di Duet Lagu Barunya 'Tunjukkan', Afgan: Karena Beda Banget!

"Mereka mencoba mencuri pemilu, tetapi Amerika tahu apa yang terjadi," kata Jones kepada sekitar 300 orang.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler