Prancis Kembali Panas, Bentrokan Mahasiswa dan Pelajar dengan Polisi Tuntut Pemerintah Tutup Sekolah

10 November 2020, 06:00 WIB
Kericuhan aksi unjuk rasa di Compiegne, Prancis pada Senin, 9 November 2020 pagi waktu setempat. /Tangkap Layar Youtube/Le Parisien/

LINGKAR KEDIRI - Pelajar dan mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di Kota Compiegne, Prancis pada Senin, 9 November 2020 pagi waktu setempat dalam unjuk rasa menentang sekolah yang dibuka disaat pandemi Covid-19 masih merebak.

Meski telah berlangsung sekitar sepekan lalu, unjuk rasa pada Senin pagi itu diwarnai kericuhan antara para demonstran dengan petugas keamanan yang berujung anarkis.

Mendapat respon kurang baik dari pemerintah, serikat guru melakukan aksi mogok nasional pada Selasa, 10 November 2020.

Baca Juga: Keren! 7 Tempat Wisata di Jogja Dekat dengan Bandara, Ada Mangrove Kadilangu yang Bikin Doyan Selfie

Baca Juga: Nikmat! Gubernur Jawa Timur Ketagihan Tahu Tepo Ngawi, Khofifah: Saya Jamin Gak Akan Nyesel

Setidaknya, sudah ada 4 demonstran yang ditangkap polisi akibat tindakan anarkis oleh demonstran yang membuat seorang petugas pemadam kebakaran menderita luka ringan.

Tak hanya itu, aksi anarkis tersebut juga dinilai sebagai tindakan kriminal yang dianggap "Tidak dapat ditolerir" akibat bentrokan terhadap petugas keamanan.

Dilansir dari Reuters, beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan sekelompok pemuda demonstran sedang mengepung dan merusak mobil polisi di luar sekolah SMU Lycee Mireille Grenet. Demonstran juga mencoba untuk membalikkan mobil tersebut.

Baca Juga: Kemenag Bakal Ubah Skema Penyaluran Dana BOS Tahun 2021, Berikut Penjelasannya

Video yang beredar lainnya, aksi demonstrasi juga mengakibatkan kebakaran di jalanan Kota Compiegne, utara ibukota Prancis, Paris.

Walikota Compiegne Philippe Marini telah merespon dan mengonfirmasi kepada BFM TV, bahwa sedang terjadi masalah di Compiegne.

Philippe juga mengutuk tindakan anarkis demonstran yang menyerang aparat kepolisian yang sedang bertugas.

Baca Juga: Daryono Mantan Kiper Persija Meninggal Dunia, Direktur Olahraga Ungkap Sifat Baiknya

Dilansir dari kanal Youtube media surat kabar Prancis, Le Parisien, pihaknya mengunggah video kericuhan yang terjadi akibat aksi demonstrasi pada Senin, 9 November pagi waktu setempat.

Baca Juga: Meski Penularan COVID-19 Turun Signifikan, PSBB Transisi Jakarta Tetap Diperpanjang Selama 14 Hari

Sebelumnya, aksi unjuk rasa mulai meningkat dan memanas di Prancis seminggu terakhir.

Para guru, pelajar dan mahasiswa memprotes sekolah yang tetap buka, sementara seluruh Prancis sedang di isolasi akibat pandemi Covid-19 yang sedang merebak di negaranya.

Banyak pihak memprotes hal itu, karena sekolah yang tetap buka di Prancis akan membahayakan kesehatan mereka karena risiko tertular Covid-19 akan semakin tinggi di tempat keramaian, seperti halnya sekolahan.

Baca Juga: Pembukaan CPNS 2021 Maret, ini Formasi Prioritas untuk 1 Juta Kuota untuk SMA, D3, D4 dan S1

Juga, pada pekan lalu polisi anti huru-hara menyemprot pengunjuk rasa setelah mereka memblokir beberapa sekolah menengah di ibukota Prancis, Paris.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas sanitasi protokol kesehatan Covid-19 yang tidak memenuhi standar.

Atas kejadian hingga Senin tersebut, serikat guru akan mengadakan unjuk rasa sebagai aksi protes dan juga aksi mogok nasional pada hari Selasa, 10 November 2020.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Reuters Le Parisien BFM TV

Tags

Terkini

Terpopuler