Positif Covid-19, Emmanuel Macron Langgar Peraturan dengan Berjabat Tangan

- 18 Desember 2020, 09:42 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron Positif COVID-19
Presiden Prancis Emmanuel Macron Positif COVID-19 /Emmanuel Macron/Twitter/Emmanuel Macron

LINGKAR KEDIRI- Pada hari Senin, tiga hari sebelum pihak kantornya mengatakan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dites positif COVID-19, dirinya menyapa kepala OECD Angel Gurria yang berusia 70 tahun dengan berjabat tangan hangat di halaman istana Elysee.

Mereka berdua nampak mengenakan masker, akan tetapi Macron melanggar peraturan pandemi no. 1 yaitu physical distancing.

Pihak kantor mengetahui bahwa Macron telah membuat kesalahan yang "tidak menguntungkan" dalam menjabat tangan dengan Gurria.

Baca Juga: WHO Akan Investigasi Asal-usul Virus Corona di China, Warga Wuhan: Kami tidak Takut!

Baca Juga: Guru Madrasah Non PNS Cek Simpatika.kemenag.go.id! Subsidi Gaji Bisa Dicairkan, Begini Caranya

"Itu adalah kesalahan, dia melakukan gerakan ini, tidak dapat disangkal," kata seorang pejabat pemerintah dikutip dari Reuters

Dirinya juga menambahkan bahwa presiden tetap harus mencuci tangannya dan meminta para tamu untuk melakukan hal yang sama.

Sebelumnya, pemerintahan berpegang pada apa yang oleh orang Prancis disebut "gerakan penghalang" dan melarang jabat tangan, pelukan, dan ciuman.

Baca Juga: Kapan Subsidi Gaji Guru PAI non PNS Cair? Begini Penjelasannya

Baca Juga: Kotak Amal Disalahgunakan Teroris, Kemenag: Jangan Khawatir, Masih Banyak Laziswaf Terpercaya

“Kamu kenal mereka, mereka menyelamatkan nyawa: gerakan penghalang bukanlah pilihan!” Macron mengatakan dalam tweet pada 12 Juli.

Pada bulan Maret, beberapa hari sebelum Prancis Lock down, Macron mengganti jabat tangan tradisional dengan namaste gaya India ketika dia menyapa raja dan ratu Spanyol di Paris, menyatukan kedua telapak tangannya dan membungkuk sedikit.

Dia mengulangi salam namaste dengan Pangeran Charles Inggris pada 18 Juni dan menjaga jarak sosial di luar 10 Downing Street dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Baca Juga: Kotak Amal Dimanfaatkan Teroris, Kemenag Evaluasi Lembaga Amil Zakat

Baca Juga: Rekor! Brazil Konfirmasi Lebih dari 70.000 Kasus Harian Baru, Total Lebih dari 7 Juta Terkonfirmasi

Tetapi pada 28 Oktober, ketika dia mengumumkan lock down kedua, Macron malah lengah dengan peraturan tersebut. 

“Kita semua harus lebih menghormati gerakan penghalang, terutama dengan keluarga dan teman,” katanya di TV waktu itu. 

Macron selalu sangat taktis sebelum pandemi, dirinya selalu melalukan pelukan dengan para pemimpin seperti Presiden AS Donald Trump dan mencium serta menepuk punggung anggota masyarakat.

Baca Juga: Brazil Sesalkan China tidak Transparan Tentang Vaksin Covid-19 dari Sinovac

Baca Juga: Prancis Ricuh! Belum Reda Kontroversi Macron, Demo Anarkis Terjadi di Kota Compiegne, Simak Videonya

Dan diketahui, pada beberapa minggu terakhir, pemimpin Prancis bertemu dengan rekan-rekan Uni Eropa pada pertemuan puncak yaitu do di Brussel dan menyambut kepala Uni Eropa Charles Michel dan pemimpin Spanyol Pedro Sanchez di Elysee dengan tepukan di punggung dan siku, tayangan TV.

Baca Juga: Brazil Sesalkan China tidak Transparan Tentang Vaksin Covid-19 dari Sinovac

Baca Juga: Prancis Ricuh! Belum Reda Kontroversi Macron, Demo Anarkis Terjadi di Kota Compiegne, Simak Videonya

Saat ini Sanchez, Michel, dan Gurria juga harus menjalankan isolasi mandiri. 

Kata sumber parlemen, Macron juga menyelenggarakan makan siang di Elysee pada hari Selasa bersama dengan kurang lebih sebanyak 20 pemimpin parlemen meskipun pemerintahnya merekomendasikan tidak lebih dari enam tamu di meja selama liburan akhir tahun.

Itu kontras dengan kepatuhannya yang cermat terhadap pedoman jarak sosial di awal pandemi.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x