Dirinya menggambarkan kejadian tersebut sebagai upaya untuk memulai perang selama hari-hari terakhir pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Israel, yang telah lama dicurigai membunuh ilmuwan nuklir Iran selama dekade terakhir, berulang kali menolak mengomentari serangan itu.
"Melancarkan ketidakstabilan dan perang di hari-hari terakhir pemerintahan Trump adalah tujuan utama rezim Zionis dalam pembunuhan itu," kata Rouhani.
Baca Juga: Sempat Ragu, Apa yang Meyakinkan Canti Menikah dengan Adipati Dolken? Simak Ulasannya Berikut Ini
Rouhani berjanji untuk membalas pembunuhan tersebut, dan mengatakan bahwa negaranya tidak akan mengizinkan Israel untuk memutuskan waktu atau tempat dari setiap tindakan pembalasan.
Dia mengatakan Iran tidak akan membiarkan ketidakstabilan di kawasan itu.
Israel bersikeras bahwa Iran masih mempertahankan ambisi untuk mengembangkan senjata nuklir, merujuk pada program rudal balistik Teheran dan penelitian teknologi lainnya.
Iran telah lama menyatakan bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.
Untuk diketahui Fakhrizadeh ditunjuk oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 2018 sebagai direktur proyek senjata nuklir nakal Iran.
Baca Juga: Lawan Amerika Serikat dengan Aliansi 3 Negara ini, Pakar Politik: Kita Harus Bersama Lawan Tirani