Sedih! Berat Badan Hanya 7Kg, Bocah di Yaman Menderita Gizi Buruk

- 5 Januari 2021, 15:05 WIB
Faid Samim, bocah 7  tahun yang alami kelaparan
Faid Samim, bocah 7 tahun yang alami kelaparan /Twitter.com/@lethalhilal/

LINGKAR KEDIRI – Kabar haru dan menyedihkan datang dari seorang bocah lelaki tujuh tahun asal Yaman.

Ia terbaring meringkuk di ranjang rumah sakit di Ibu Kota Yaman lantaran menderita malnutrisi parah.

Bocah lelaki tersebut bernama Faid Samim. Ia hanya memiliki berat badan kurang lebih 7kg.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH, Ibu Rumah Tangga Dapat Bansos dari Pemerintah, Rp695,2 Triliun Siap Dibagikan

Baca Juga: Jika Kamu Malas Mandi, Selamat! 9 Kebiasaan Buruk Ini Buat Tubuh Lebih Sehat Lo, Ini Penjelasannya

Tubuhnya begitu kecil dan rapuh sehingga hanya membutuhkan seperempat selimut rumah sakit yang terlipat.

Dikabarkan, keluarganya harus melakukan perjalanan dari Al-Jawf yang terletak 170km dari utara Sanaa, Ibu Kota Yaman.

Mereka harus melewati pos pemeriksaan dan menempuh jalanan rusak untuk tiba di Sanaa.

 Baca Juga: 2 Staf Barcelona Positif Covid-19, Begini Dampaknya Bagi Blaugrana

Selain itu, dikarenakan keluarganya tak mampu membayar pengobatan dan perawatan Faid, mereka terpaksa hanya menggantungkan pada sumbangan.

“Dia hampir pergi ketika dia tiba, tapi Alhamdulillah kami bisa melakukan apa yang diperlukan dan dia mulai meningkat. Dia menderita CP (cerebral palsy) dan malnutrisi parah,” ujar dokter pengawas bangsal malnutrisi rumah sakit Al-Sabeen, Rageh Mohammed, dikutip dari laman Reuters.

Mohammed menerangkan bahwa kasus malnutrisi tengah meningkat di wilayah tersebut.

Baca Juga: Gisel Takluk di atas Ranjang, Ternyata Ini Alasan MYD Jauh-Jauh dari Jepang Menuju Medan

Orang tua yang tidak mampu terpaksa hanya bergantung pada kebaikan orang asing atau bantuan internasional untuk merawat anak-anak mereka.

Kelaparan tidak pernah diumumkan secara resmi di Yaman. Perang enam tahun di negara tersebut telah menyebabkan 80 persen penduduknya terpaksa bergantung pada adanya bantuan.

Pada akhir 2018, PBB memperingatkan tentang akan adanya kelaparan yang menuntut adanya peningkatan bantuan.

Baca Juga: Saham Wall Street Jatuh di Awal Tahun2021, 3 Indeks Capai Posisi Terendah

Akan tetapi, pandemi COVID-19 dan sejumlah pembatasan yang diberlakukan, banjir, serta menurunnya dana secara signifikan atas respon bantuan di tahun 2020 semakin memperburuk keadaan.

Perang yang terjadi di Yaman, di mana koalisi pimpinan Saudi telah memerangi gerakan Houthi yang berpihak pada Iran sejak 2015, telah menewaskan lebih dari 100.000 orang.

Perang tersebut juga telah membuat negeri itu terpecah. Houthi kini menguasai Sanaa dan sebagaian besar pusat kota utama.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x