Untuk diketahui Laporan dari Financial Times mengatakan bahwa seorang pejabat senior Saudi membantah telah ada pembicaraan dengan Iran.
Kekuatan Teluk Sunni Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Syiah Iran pada Januari 2016 menyusul penyerbuan kedutaan besarnya di Teheran berturut-turut atas eksekusi Riyadh terhadap seorang ulama Muslim Syiah.
Seorang diplomat Barat di kawasan itu mengatakan Amerika Serikat dan Inggris telah diberitahu sebelum pembicaraan Saudi-Iran tetapi belum melihat hasilnya.
Washington dan Teheran mengadakan pembicaraan tidak langsung di Wina untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir kekuatan dunia dengan Iran, yang dihentikan oleh mantan Presiden AS Donald Trump pada tahun 2018.
Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Supari Sebut Tak Ada Sejarahnya Pandemi Bisa Dihentikan Vaksin
Teheran telah melanggar beberapa pembatasan nuklir setelah Trump memberlakukan kembali sanksi.
Riyadh pekan lalu menyerukan kesepakatan nuklir dengan parameter yang lebih kuat dan untuk keterlibatan negara-negara Teluk, yang prihatin tentang program rudal Iran dan dukungannya untuk proksi regional.
Amerika Serikat juga mendesak kesepakatan gencatan senjata di Yaman yang disambut baik oleh Riyadh dan pemerintah Yaman yang didukung Saudi.
Houthi belum menerima dan terus melakukan serangan rudal dan drone lintas perbatasan di kota-kota Saudi.
Baca Juga: 5 Hal Ini Tunjukkan Bahwa Anda Kurang Makan Sayur, Salah Satunya Sulit Tangani Stres