LINGKAR KEDIRI – Para dokter yang bekerja di Rumah Sakit Al Shifa, Jalur Gaza, memberikan kesaksiannya selama 11 hari serangan Israel terhadap Jalur Gaza.
Selama lebih dari 10 hari mereka berjuang sepanjang waktu untuk menyelamatkan nyawa para korban pemboman Israel di daerah Jalur Gaza yang terkepung.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, 232 orang dinyatakan tewas termasuk 65 anak-anak serta sedikitnya 1.500 orang terluka akibat serangan Israel ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Dianggap Sebagai Keturan Nabi, Inilah yang Membuat Bangsa Yahudi Dibenci Banyak Orang
Serangan Israel ke Jalur Gaza juga turut menewaskan dua dokter Rumah Sakit Al Shifa. Keduanya adalah kepala bagian penyakit dalam RS Al Shifa dr. Ayman Abu Al Rouf dan ahli saraf dr. Mooein Ahmad Al Aloul.
Keduanya meninggal setelah terkena serangan Israel sekaligus memberika pukulan mental yang telak bagi para petugas medis yang sampai detik ini terus berusaha menyelamatkan korban serangan Israel.
Dilansir Lingkar Kediri dari Al Jazeera, beberapa dokter di RS Al Shifa memberikan kesaksiannya tentang pengalaman dan gambaran kondisi Gaza selama serangan Israel berlangsung.
Baca Juga: Israel Dan Palestina Sepakat Genjatan Senjata, Hamas Ancam Israel Jika Langgar Kesepakatan
Berikut adalah kesaksian beberapa dokter yang bekerja di RS Al Shifa, Gaza.
Sarah El-Saqqa (33), Dokter Bedah Umum