Serangan Islamofobia Tewaskan 4 Anggota Keluarga Muslim Di Kanada, Justin Trudeau: ini Pembunuhan Massal

- 9 Juni 2021, 10:23 WIB
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. /Foto: REUTERS/Blair Gable

LINGKAR KEDIRI - Polisi telah menetapkan pembunuh dari 4 anggota keluarga muslim di Kanada.

Polisi setempat menuturkan bahwa seorang menjadi tersangka dengan melakukan serangan Islamofobia.

Serangan tersebut dipicu kebencian, dengan menabrak mereka dengan truk pikapnya, kata polisi Senin 7 Juni kemarin.

Polisi di London, Ontario, mengutip saksi, mengatakan Nathaniel Veltman, 20 tahun, melompati trotoar dengan kendaraannya hari Minggu, menabrak lima anggota keluarga, yang berusia antara 9 hingga 74 tahun, dan kemudian pergi dengan kecepatan tinggi.

Baca Juga: Ungkap Kejanggalan TWK KPK, Jurnalis dan Media Kolaborasi IndonesiaLeaks Diteror

Veltman, seorang warga London yang ditangkap setelah insiden itu, telah didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu tuduhan percobaan pembunuhan.

Dia dijadwalkan kembali ke pengadilan Kamis setelah ditahan pada Senin.

"Ada bukti bahwa ini adalah tindakan yang direncanakan, direncanakan, dimotivasi oleh kebencian,"

Inspektur Detektif Paul Waight dari Departemen Kepolisian London mengatakan kepada wartawan.

"Kami yakin para korban menjadi sasaran karena keyakinan Islam mereka," kata Waight.

"Kami memahami bahwa peristiwa ini dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan di masyarakat, khususnya di komunitas Muslim, di komunitas mana pun yang menjadi sasaran kebencian," kata Kepala Polisi London Stephen Williams.

Polisi di London sedang berkonsultasi dengan Royal Canadian Mounted Police dan jaksa tentang kemungkinan mengajukan tuntutan terorisme.

Baca Juga: Usai Terima Tamparan di Wajahnya, ini Tanggapan Presiden Macron: Jangan Biarkan Peristiwa ini Terisolasi

Menurut laporan media setempat, tersangka tidak memiliki catatan kriminal, dan tidak diketahui sebagai anggota kelompok kebencian.

Menurut keterangan polisi setempat, Dia ditangkap di tempat parkir mal tanpa insiden saat mengenakan rompi pelindung tubuh.

Lebih lanjut polisi menuturkan tidak ada bukti bahwa dia memiliki kaki tangan. 

Polisi belum merilis nama para korban, tetapi London Free Press mengatakan bahwa di antara yang tewas adalah Syed Afzaal, 46, istrinya, Madiha Salman, 44, dan putri mereka yang berusia 15 tahun, Yumnah Afzaal.

Ibu Syed Afzaal yang berusia 74 tahun, yang namanya belum dikonfirmasi, juga meninggal.

Putra mereka yang berusia 9 tahun, Faez Afzaal, dirawat di rumah sakit dengan cedera serius namun tidak mengancam jiwa.

Keluarga tersebut berimigrasi dari Pakistan sekitar 14 tahun yang lalu, menurut laporan media.

Seorang saksi, Paige Martin, mengatakan kepada wartawan sebuah truk hitam meledak melewatinya dan menerobos lampu merah saat dia berjalan, dan kemudian dia tiba di tempat kejadian dan melihat "kekacauan." 

Baca Juga: Aksi Ultra Kekerasan di Prancis, Tampar Wajah Presiden Hingga Teriak Turunkan Macron

Serangan itu adalah yang terburuk terhadap Muslim Kanada sejak seorang pria menembak mati enam anggota masjid Kota Quebec pada 2017.

Walikota London Ed Holder mengatakan itu adalah pembunuhan massal terburuk yang pernah terjadi di kotanya.

"Kami berduka untuk keluarga, tiga generasi di antaranya sekarang telah meninggal," kata Holder kepada wartawan, seperti dilaporkan Reuters.

"Ini adalah tindakan pembunuhan massal, dilakukan terhadap Muslim, terhadap warga London, dan berakar pada kebencian yang tak terkatakan."

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan di Twitter bahwa dia "ngeri" dengan berita itu.

Dirinya menambahkan bahwa "Islamofobia tidak memiliki tempat di komunitas kami.

"Kebencian ini berbahaya dan tercela - dan itu harus dihentikan", Pungkasnya.***

 

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah