Teknologi yang dibangun oleh perusahaan Google dan Amazon dianggap akan memicu diskriminasi dan pemindahan sistematis.
Baca Juga: 7 Negara Pemberi Pinjaman Hutang Terbanyak Kepada Indonesia, Urutan Pertama Bukan dari China
Bahkan, diprediksi militer dan pemerintah Israel akan menjadi lebih kejam terhadap penduduk Palestina.
Seperti diketahui, Proyek Nimbus adalah kontrak senilai 1,2 miliar dolar atau sekitar Rp17 miliar untuk menyediakan layanan cloud bagi militer dan pemerintah Israel.
Teknologi ini memungkinkan pengawasan lebih lanjut dan pengumpulan data yang tidak sah tentang penduduk Palestina.
Bahkan, teknologi ini memfasilitasi perluasan permukiman ilegal Israel di Palestina.
Surat tersebut juga menyatakan bahwa “serikat” pekerja Google dan Amazon memiliki tujuan lain.
Sebab produk itu dibuat untuk menyangkal hak-hak dasar, memaksa keluar dari tempat tinggal, dan menargetkan penduduk Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga: Menjadi Pedagang Adalah Cara Kelima Weton Ini Kebanjiran Rejeki, Apa Weton Termasuk?
“Untuk membangun masa depan yang lebih cerah, perusahaan tempat kita bekerja harus berhenti membuat kontrak dengan semua organisasi militer di AS dan sekitarnya.