Rencana Paket Sanksi Keenam Uni Eropa Disinyalir Ingin Membuat Negara Rusia Alami Krisis

- 3 Mei 2022, 20:59 WIB
Ilustrasi. Potongan catur terlihat di depan bendera Rusia dan Uni Eropa (UE).
Ilustrasi. Potongan catur terlihat di depan bendera Rusia dan Uni Eropa (UE). /Dado Ruvic//Reuters/

LINGKAR KEDIRI - Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck pada 2 Mei mengatakan bahwa negara tersebut dapat mengatasi tantangan kekurangan pasokan ketika Uni Eropa (UE) mengembargo impor minyak dari Rusia.

"Kami telah berusaha mencapai kesepakatan di mana Jerman dapat menahan dampak embargo minyak (impor dari Rusia)," kata Habeck pada 2 Mei.

Sementara itu, Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan Berlin bisa lebih keras dengan mengusulkan larangan itu segera berlaku.

 Baca Juga: Rusia Disebut Lakukan Adu Domba, Sebabkan Perpecahan Hingga Ukraina Tak Terima Kehadiran Presiden Jerman?

"Dengan minyak dan batu bara, saat ini mungkin untuk menghentikan impor dari Rusia, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa harga bahan bakar akan naik," kata Menteri Lindner.

Uni Eropa sedang menyusun paket sanksi keenam terhadap Rusia, termasuk larangan impor minyak dari Moskow. Larangan Uni Eropa dibagi menjadi beberapa fase dan diharapkan mulai berlaku pada awal 2023.

Habeck mengatakan kesulitan utama Jerman adalah menemukan sumber pasokan alternatif untuk kilang Rosneft Rusia, yang beroperasi di kota Schwedt, Jerman. Tempat ini menyediakan bahan bakar untuk wilayah timur sekaligus ibu kota Berlin.

 Baca Juga: Kabar Mengejutkan! Negara Ini Siapkan Paket Sanksi untuk Rusia Karena Telah Serang Ukraina

“Kami masih belum memiliki solusi untuk kilang di Schwedt. Kami tidak dapat menjamin pasokan yang berkelanjutan. Pasti akan ada lonjakan harga dan penutupan, tetapi itu tidak berarti kita akan mengalami krisis minyak," kata Habeck.

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x