LINGKAR KEDIRI - Invasi Rusia yang diluncurkan pada Ukraina sekitar 2 bulan yang lalu, kini semakin memanas.
Konflik di antara kedua negara tersebut, hingga mencapai titik perang yang tidak berkesudahan.
Banyaknya korban jiwa dan kerugian infrastruktur di Ukraina, tak membuat pihak Rusia mengakhiri invasi.
Bahkan, saat ini pasukan Ukraina yang bercokol di pabrik baja Azovstal mengatakan bahwa Rusia menggunakan kendaraan lapis baja untuk menyerang.
Sementara Moskow mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan serangan udara dan penembakan di daerah tersebut.
Video baru yang direkam di Mariupol menunjukkan beberapa gumpalan asap tebal membubung dari area pabrik setelah ledakan keras.
Sviatoslav Palamar, seorang komandan batalion Azov mengatakan bahwa pada 3 Mei bahwa pabrik itu sedang diserang.
Menurut Denys Shlega, seorang komandan Ukraina di Azovstal, pasukan Rusia mulai menyerang sejak pagi (waktu setempat) dan menggunakan kendaraan lapis baja.
Denys Shlega mengatakan dua warga sipil di sebuah bunker tewas oleh serangan udara itu.
Slega juga mengatakan ada sekitar 200 warga sipil yang tersisa di pabrik, termasuk 20 anak-anak.
"Dokter beroperasi dalam kondisi yang sangat sulit. Sekarang, ada sekitar 500 orang terluka di pabrik," kata Slega.
Meskipun demikian, pada 1 Mei, warga sipil yang terdampar dievakuasi dari pabrik Azovstal untuk pertama kalinya oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) berkoordinasi dengan pihak berwenang Ukraina dan Rusia.
Baca Juga: Kasus Subang, Pelaku Diduga Menumbalkan Nyawa Bayi pada Iblis untuk Menyulitkan Penyidikan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sekitar 100 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, telah dibawa pergi.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***