Kota Terpadat di Ukraina Terancam Musnah, Tentara Rusia Menembakkan Rudal Hipersonik Kinzhal ke Odessa

- 16 Mei 2022, 09:15 WIB
Gubernur Odessa mengatakan serangan roket menghantam kota itu, menyebabkan kematian dan cedera.
Gubernur Odessa mengatakan serangan roket menghantam kota itu, menyebabkan kematian dan cedera. /NDTV/Reuters

LINGKAR KEDIRI – Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih terus berlanjut.

Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia telah membawa banyak penderitaan bagi penduduk Ukraina.

Banyak fasilitas penting milik Ukraina yang hancur lantaran diserang oleh pasukan Rusia yang terus menjajah negara itu.

Baca Juga: Pemerintah Mendesak Menjadikan Natuna Kawasan Ekonomi, Sebelum Masa Jokowi Berakhir

Penderitaan dan tangisan dari warga sipil Ukraina menandakan bahwa nasib mereka dalam bahaya besar.

Walau demikian, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky masih belum menyerah dan terus memperkuat pasukannya untuk melawan pasukan Rusia.

Dalam peperangan antara Rusia da Ukraina, dalam waktu terakhir ini tentara Moskow nampak memfokuskan serangan di wilayah Odessa, salah satu kota terpadat di Ukraina yang berada di kawasan Ukraina timur.

Belum lama ini, tentara Rusia dikabarkan menembakkan rudal hipersonik Kinzhal dari pesawat dan mengenai Odessa.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drakor Our Blues Episode 12: Seon Ah Menemukan Seseorang yang Mau Mendengarkannya

Dilansir dari Zing News pada 9 Mei, sebuah pusat perbelanjaan dan dua hotel terkena serangan udara oleh pasukan Rusia di kota pelabuhan Odesa.

Dikatakan oleh juru bicara pemerintah daerah Odessa, Sergey Bratchuk, bahwa Tiga rudal hipersonik Kinzhal milik Rusia telah menghantam infrastruktur wisata.

Dia juga menyampaikan, dalam insiden tersebut mengakibatkan dua orang dirawat di rumah sakit.

Dalam Salah satu video yang diterbitkan oleh Dewan Kota Odesa, memperlihatkan hotel kedua di kawasan Odesa yang menjadi sasaran serangan udara pada 9 Mei.

Komando Operasi Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina juga mengatakan bahwa sebuah pusat perbelanjaan juga hancur setelah terkena tujuh rudal.

Baca Juga: Indonesia Tegas dan Tak Kasih Ampun, Timor Leste Akhirnya Gagal Terima Pasokan Bahan Pokok

Dalam pernyataan tersebut juga dilaporkan bahwa sebanyak lima orang terluka dan satu meninggal dunia.

Seperti diketahui bahwa operasi militer dan invasi ini telah diresmikan oleh Presiden Rusia, Valdimir Putin sejak 24 Februari 2022.

Sampai saat ini masih belum ada perjanjian damai yang ditandatangani oleh dua negara tersebut.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x