Perang Ukraina, Penjabat Pro-Rusia Mengatakan Zaporozhye Harus Menjadi Bagian dari Rusia: Tidak Ada Cara Lain

- 24 Juni 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi - Eks petinggi PBB menilai AS dan NATO akan 'tamat' apabila Rusia berhasil meraih kemenangan di Ukraina.
Ilustrasi - Eks petinggi PBB menilai AS dan NATO akan 'tamat' apabila Rusia berhasil meraih kemenangan di Ukraina. /REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy.

Menurut Vladimir Rogov, wilayah Moskow termasuk Krimea khususnya, perlu membantu wilayah tersebut untuk berintegrasi dan bertransisi ke standar Rusia, termasuk dalam sistem pendidikan.

Seperti diketahui bahwa selama operasi khusus, militer Rusia menguasai wilayah Kherson dan bagian Azov dari wilayah Zaporozhye di Ukraina selatan.

Sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa pasukan Rusia menyerah dalam invasinya di Ukraina.

Perlu diingat kembali bahwa operasi militer dan invasi di Ukraina telah dimulai oleh Rusia sejak 24 Februari 2022.

Dalam perang ini sempat disampaikan bahwa pemicaraan damai antara Rusia dan Ukraina telah menmui jalan buntu.

Baca Juga: Kasus Subang Sulit Terkuak, Yosef Terang-terangan Akan Melakukan Ini Jika Pelaku Tidak Kunjung Terungkap

Walau demikian, Rusia selalu mengatakan bahwa mereka selalu siap untuk bernegosiasi dengan Ukraina dalam rangka menghentikan peperangan.

Sementara itu, Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan memberikan sedikitpun wilayahnya kepada Rusia dengan imbalan gencatan senjata.

Bahkan terkait pembicaraan damai, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya hanya akan menemui pemimpin Rusia, Vladimir Putin untuk bernegosiasi.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Halaman:

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: RIA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x