Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS, Sukamta juga menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Prancis tersebut melalui Kedubes di Jakarta.
Baca Juga: Pasca Gempa Turki dan Yunani, Pakar Seismologi: Potensi Gempa Susulan Hingga Beberepa Minggu Kedepan
Ia beranggapan, bahwa kebebasan berekspresi itu ada batasnya.
Ia juga mengatakan apabila dibiarkan, maka akan melanggar kebebasan berekspresi itu sendiri, karena sifatnya penghinaan dan dapat memprovokasi orang-orang Islam yang moderat, yang tidak ingin kekerasan namun merasa tersakiti oleh ejekan kartun tersebut.
“Kami berharap Presiden Prancis memeriksa kembali kebijakan dan ucapannya sebab kebebasan berekspresi itu ada batasnya. Prancis juga ada tabu nya. Mereka kalau udah anti-semit itu tidak berani. Dilarang keras dan haram hukumnya,” papar Sukamta, dikutip dari laman RRI.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 7 dan Tsunami Kecil di Turki : 20 Meninggal, 800 Luka dan Belasan Bangunan Roboh
“Penghinaan terhadap Nabi Muhammad bagi umat islam mungkin lebih sensitif terhadap penghinaan anti-semit,” tambahnya.
Berharap, hal tersebut dapat tersampaikan kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron.***