Setelah Dihujani Kecaman, Rapat Umum di Prancis Disertai Teriakan Agar Umat Islam ‘Pulang’

- 3 November 2020, 06:15 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /ANTARA FOTO/REUTERS/POOL./

Baca Juga: Susul Aksi Teror di Prancis: Quebec Kanada Diserang Dimalam Helloween, Polisi Tangkap Tersangka

Sejak itu pemerintah mulai mengusir bebera orang dan membubarkan organisasi yang dituduhnya mendukung "Islami garas"  dalam bahasa Prancis dipahami sebagai "fundamentalisme Islam".

Sementara, serangan teroris di gereja wilayah Nice datang seakan sebagai pukulan mengejutkan bagi Prancis.

Setelah itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mencoba menenangkan protes anti-Prancis dalam wawancara 55 menit dengan Al Jazeera pada hari Sabtu.

Baca Juga: Prancis Semakin Tidak Kondusif, Presiden Macron Berikan Pernyataan Terkait Kartun Nabi Muhammad

Macron mengatakan bahwa ia memahami Islam, terkait dengan karikatur Nabi Muhammad tersebut.

"Saya memahami perasaan umat Islam tentang karikatur. Tapi karikatur itu bukanlah proyek pemerintah, melainkan produk dari surat kabar independen dan bebas yang tidak berafiliasi dengan pemerintah.” Kata Macron.

"Saya pikir reaksinya adalah karena kebohongan dan representasi yang keliru dan karena orang berpikir saya mendukung karikatur ini," tambahnya.***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Lingkar Madiun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah