Baca Juga: Susul Aksi Teror di Prancis: Quebec Kanada Diserang Dimalam Helloween, Polisi Tangkap Tersangka
Sejak itu pemerintah mulai mengusir bebera orang dan membubarkan organisasi yang dituduhnya mendukung "Islami garas" dalam bahasa Prancis dipahami sebagai "fundamentalisme Islam".
Sementara, serangan teroris di gereja wilayah Nice datang seakan sebagai pukulan mengejutkan bagi Prancis.
Setelah itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mencoba menenangkan protes anti-Prancis dalam wawancara 55 menit dengan Al Jazeera pada hari Sabtu.
Baca Juga: Prancis Semakin Tidak Kondusif, Presiden Macron Berikan Pernyataan Terkait Kartun Nabi Muhammad
Macron mengatakan bahwa ia memahami Islam, terkait dengan karikatur Nabi Muhammad tersebut.
"Saya memahami perasaan umat Islam tentang karikatur. Tapi karikatur itu bukanlah proyek pemerintah, melainkan produk dari surat kabar independen dan bebas yang tidak berafiliasi dengan pemerintah.” Kata Macron.
"Saya pikir reaksinya adalah karena kebohongan dan representasi yang keliru dan karena orang berpikir saya mendukung karikatur ini," tambahnya.***