Network
LINGKAR KEDIRI - Joe Biden dari partai Demokrat semakin dekat dengan kemenangan untuk meraih Gedung Putih pada hari Jumat kemarin, 6 November 2020.
Biden berhasil memperluas keunggulannya dan mempersempit kemenangan Trump di negara bagian Pennsylvania dan Georgia.
Namun, Trump tetap menentang dan bersumpah untuk menekan klaim penipuan yang tidak berdasar.
Baca Juga: Status Gunung Merapi Siaga, Pemkab Sleman Tetapkan Masa Tanggap Darurat
Baca Juga: Pesan Menyentuh Suga BTS untuk ARMY: Saya Minta Maaf
Menurut Edison Research Pada hari keempat, penghitungan suara, mantan wakil presiden Biden berhasil unggul 253 suara hingga 214 dalam pemungutan suara Electoral college di negara bagian.
Untuk dapat berada diatas 27, Biden mengamankan 20 suara elektoral Pennsylvania agar dapat memenangkan kursi kepresidenan setelah karier politik yang membentang hampir lima dekade.
Biden juga akan menang jika dia berhasil unggul di dua dari tiga negara bagian utama seperti Georgia, Arizona dan Nevada.
Baca Juga: Break The Silence The Movie Telah Rilis, Tonton Rahasia Member BTS yang Belum Terungkap
Seperti Pennsylvania, ketiga negara bagian tersebut masih memproses surat suara pada hari Jumat.
Secara nasional, Biden memimpin trump dengan total suara 4,1 juta dari rekor 147 juta suara.
Namun, keunggulan tersebut jauh lebih kecil di empat negara bagian yang diperebutkan. Hanya 83.038 suara dari 16 juta pemeran. Di georgia joe Biden hanya memimpin suara sebanyak 3.962.
Baca Juga: Suga BTS Jalani Operasi Bahu, Suga: Tolong Tunggu Aku
Ketika kepemimpinan Biden tumbuh di Pennsylvania, para pendukung Demokrat berkumpul di luar situs penghitungan suara, tepatnya di kota Philadelphia.
Pemilihan Presiden (Pilpres) ini sempat menimbulkan demonstrasi. Dua pria didakwa dengan pelanggaran senjata setelah ditangkap di dekat pusat dikarenakan telah menjadi titik fokus protes.
Diluar lokasi penghitungan, para pendukung Trump membentuk kerumunan dan beberapa diantara mereka membawa senjata. Mereka juga mengibarkan bendera dan meneriakkan “Bertarung”.
Baca Juga: VIRAL! Beredar Video Syur yang Diduga Mirip Gisel di Media Sosial Twitter
Di bawah seruan “Hentikan Pencurian”, pendukung trump merencanakan 62 aksi untuk unjuk rasa terpisah pada Jumat dan Sabtu.
Ketika suara pemilu mengalir masuk, Demokrat semakin frustasi karena Biden belum dinyatakan sebagai pemenang.
Sementara itu, Trump tidak menunjukkan tanda bahwa dia siap untuk menyerah, karena kampanyenya mengejar serangkaian tuntutan hukum yang menurut para ahli hukum tidak mungkin mengubah hasil pemilihan.
Baca Juga: Manchester City vs Liverpool: Diterpa Badai Cidera, Jurgen Klopp Konfimasi Kehadiran Skuadnya.
Trump menulis dalam akun twitternya bahwa ia juga bisa mengklaim kantor presiden tersebut.
“Joe Biden tidak salah mengklaim kantor presiden. Saya juga bisa membuat klaim tersebut. Proses hukum baru saja dimulai,” tulis akun @realDonaldTrump pada 6 November 2020.
Joe Biden should not wrongfully claim the office of the President. I could make that claim also. Legal proceedings are just now beginning!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 6, 2020
Komite Nasional Republik ingin mengumpulkan setidaknya 60 juta dolar AS (Sekitar Rp853 miliar dengan kurs Rp14.214) dari para donatur untuk mendanai tantangan hukum Trump.
Baca Juga: Raisa dan Afgan Deg-degan di Duet Lagu Barunya 'Tunjukkan', Afgan: Karena Beda Banget!
Di Pennsylvania dan Georgia, Biden mengambil alih posisi Trump.
Rasa pengunduran diri yang suram muncul di Gedung Putih pada hari Jumat, di mana presiden sedang memantau TV dan berbicara dengan penasihat melalui telepon.
Menanggapi gagasan bahwa Trump mungkin tidak akan menyerah, juru bicara Biden Andrew Bates mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Baca Juga: Segera Cek! Bantuan Subsidi Gaji BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 2 Sudah Cair Melalui Bank Ini
"Pemerintah Amerika Serikat sangat mampu mengawal penyusup keluar dari Gedung Putih." singkat Andrew.***
