30 Tahun Tegang, Armenia Akui Kalah Perang, Presiden Azerbaijan: Kekalahan yang Jelas

- 10 November 2020, 22:56 WIB
Ilutrasi-Armenia-Azerbaijan sepakati gencatan senjata.
Ilutrasi-Armenia-Azerbaijan sepakati gencatan senjata. /Pixabay/Geralt/Pixabay

LINGKAR KEDIRI - Setelah ketegangan sejak 30 tahun silam yang barusaja kembali memanas pada bulan September 2020 lalu, kini Armenia mengakui kekalahannya dalam konflik yang memperebutkan wilayah Azerbaijan tersebut.

Pemerintah Ibukota Azerbaijan, Baku dan Ibukota Armenia, Yerevan telah setuju untuk menghentikan perang dan konflik di wilayah Karabakh yang selama ini menjadi persengketaan.

Dengan menandatangani nota kesepakatan gencatan senjata, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyebutnya sebagai "Kekalahan yang jelas" dari Armenia.

Baca Juga: Imbas Konvoi Habib Rizieq Pulang ke Tanah Air, Calon Penumpang Harus Jalan Kaki Menembus Massa

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Pantai Menarik di Pacitan, Ada Pantai Klayar Mirip Raja Ampat Loh!

Pada Selasa 10 November 2020, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah mengakui kekalahan dengan menandatangani nota kesepakatan bersama Azerbaijan dan Rusia untuk mengakhiri konflik di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh yang sebelumnya dikuasai militer Armenia.

Dilansir dari TRT World, Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah mengonfirmasi perjanjian tersebut.

Putin mengatakan, bahwa gencatan senjata telah dimulai sejak pukul 21.00 malam waktu setempat.

Baca Juga: Jokowi Anugerahkan 6 Orang Dengan Gelar Pahlawan di Hari Pahlawan 2020, Berikut Selengkapnya

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x