30 Tahun Tegang, Armenia Akui Kalah Perang, Presiden Azerbaijan: Kekalahan yang Jelas

- 10 November 2020, 22:56 WIB
Ilutrasi-Armenia-Azerbaijan sepakati gencatan senjata.
Ilutrasi-Armenia-Azerbaijan sepakati gencatan senjata. /Pixabay/Geralt/Pixabay

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev mengatakan kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani itu menunjukkan kekalahan yang jelas dari Armenia.

"Pembebasan sekitar 300 permukiman sejak 27 September telah mematahkan dukungan tentara Armenia," ujarnya, dikutip dari TRT World.

Aliyev mengatakan, Perdana Menteri Armenia menandatangani perjanjian itu bukan atas keinginan Yerevan sendiri, namun karena "Tangan Besi" dari Ibukota Azerbaijan, Baku.

Baca Juga: Upacara 10 November, Begini Makna Hari Pahlawan di Tengah Pandemi Menurut Khofifah Bikin Haru

Aliyev juga mengatakan, bahwa distrik Agdam akan dikirim ke Baku pada 20 November. Sementara Kalbajar akan dikembalikan pada 15 November dan Lachin pada 1 Desember.

Sebanyak 1.960 tentara dan 90 kendaraan lapis baja Rusia akan dikerahkan dan dikirim untuk menjaga perdamaian di jalur kontak Nagorno-Karabakh dan di wilayah Lachin.

Vladimir Putin juga menjelaskan, bahwa poin utama dari kesepakatan gencatan senjata tersebut, Azerbaijan dan Armenia akan tetap pada posisi yang mereka kendalikan.

Baca Juga: Curi Ikan, 3 Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap TNI, Begini Kronologisnya

Para pengungsi akan kembali ke Nagorno-Karabakh dan daerah sekitarnya di bawah kendali Badan Pengungsi PBB.

Mendengar kebijakan tersebut, rakyat Azerbaijan merayakan kegebiraannya di Baku dengan penuh antusias.

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x