Segera Atasi! Ternyata Penderita Insomnia Bisa Alami Gangguan Mental, ini Penjelasan Pakar

- 5 Juli 2021, 21:13 WIB
Ilustrasi insomnia
Ilustrasi insomnia /Pixabay/Elf-Moondance

LINGKAR KEDIRI - Insomnia seringkali terjadi pada semua kalangan.

Hal tersebut dapat dipicu oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal.

Faktor internal picu insomnia diantaranya adalah dengan mengkonsumsi kafein.

Sementara eksternal adalah kondisi lingkungan yang ramai.

Baca Juga: Gus Robin Ramal Gerakan Terorisme Baru Indonesia, Meninggalnya Artis Hingga Pembunuhan Pejabat Tinggi Negara

Namun, Penlitian mengjutkan mengungkapkan bahwa insomnia memiliki efek yang berbahaya bagi masa depan anak.

Hal demikian karena dapat menyebabkan kesehatan mental dimasa depan.

Berdasarkan sebuah studi longitudinal 15 tahun menunjukkan bahwa gejala insomnia masa kanak-kanak yang bertahan hingga dewasa merupakan penentu kuat gangguan mood dan kecemasan pada orang dewasa muda.

Hasil menunjukkan bahwa gejala insomnia yang bertahan dari masa kanak-kanak hingga remaja dan dewasa dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan internalisasi 2,8 kali lipat.

Temuan penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal 'Sleep'.

Gejala insomnia yang baru berkembang selama penelitian dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan internal 1,9 kali lipat.

Baca Juga: Sulit Tidur Karena Insomnia, Lakukan 8 Cara ini Agar Dapatkan Kualitas Tidur Terbaik

Tidak ada peningkatan risiko gangguan internal yang ditemukan untuk anak-anak yang gejala insomnianya hilang selama masa studi.

"Kami menemukan bahwa sekitar 40 persen anak-anak tidak mengatasi gejala insomnia mereka dalam transisi ke masa remaja dan berisiko mengalami gangguan kesehatan mental di kemudian hari selama awal masa dewasa," kata penulis utama Julio Fernandez-Mendoza, yang memiliki gelar doktor di psikobiologi dan merupakan profesor di Penn State College of Medicine.

Gejala insomnia didefinisikan sebagai kesulitan sedang hingga berat untuk memulai atau mempertahankan tidur.

Gejala yang dilaporkan orang tua di masa kanak-kanak dan dilaporkan sendiri pada masa remaja dan dewasa muda.

Adanya gangguan internalisasi didefinisikan sebagai laporan diri dari diagnosis atau pengobatan untuk gangguan mood dan/atau kecemasan.

Hasil disesuaikan untuk jenis kelamin, ras/etnis, usia, dan riwayat gangguan internal sebelumnya atau penggunaan obat untuk masalah kesehatan mental.

Baca Juga: Indigo Ramal Masa Depan Indonesia Terpecah Belah Hingga Pecahnya Perang Dunia Ketiga

Menurutnya, gejala insomnia masa kanak-kanak telah terbukti berhubungan dengan gangguan internalisasi, yang meliputi gangguan depresi dan gangguan kecemasan.

"Temuan baru ini lebih lanjut menunjukkan bahwa intervensi tidur dini diperlukan untuk mencegah masalah kesehatan mental di masa depan, karena anak-anak yang gejala insomnianya membaik dari waktu ke waktu tidak berisiko lebih tinggi mengalami gangguan mood atau kecemasan saat dewasa muda," tutur Fernandez-Mendoza.***

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah