Menkeu Sri Mulyani Ungkap Syarat Wujudkan Indonesia Menjadi Negara Maju di Tahun 2045, Simak Begini Ulasannya

3 April 2021, 19:58 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani /Twitter.com/@setkabgoid

LINGKAR KEDIRI - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045 tidaklah mudah. Dia mengatakan ada berbagai syarat untuk mencapainya.

Dia menyebutkan berbagai syarat tersebut yakni membangun berbagai sektor dengan baik. Mulai dari infrastruktur, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi, birokrasi pemerintah, tata ruang wilayah, serta sumber daya ekonomi dan keuangan.

Baca Juga: Korlantas Polri Siapkan 333 Titik Penyekatan Halau Masyarakat yang Nekat Mudik Saat Lebaran  

Baca Juga: Pria Bersenjata Masuk Masjidil Haram Teriakkan Slogan Teroris, Sheikh Abdul Rahman: Itu di Luar Ajaran Islam 

Jika semua syarat tersebut terpenuhi. Dia sangat yakin cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju di tahun 2045 dapat tercapai.

"Mencapai Indonesia maju tidak seperti Candi Roro Jonggrang. Tapi, bagaimana membangun kualitas SDM kita dulu dan bagaimana kita terus membangun infrastruktur yang baik," kata Sri Mulyani dalam keterangannya sebagaimana dikutip Lingkar Kediri dari laman kemenkeu.go.id pada Sabtu, 3 April 2021.

Baca Juga: Korlantas Polri Siapkan 333 Titik Penyekatan Halau Masyarakat yang Nekat Mudik Saat Lebaran  

Baca Juga: Pria Bersenjata Masuk Masjidil Haram Teriakkan Slogan Teroris, Sheikh Abdul Rahman: Itu di Luar Ajaran Islam 

Dia menjelaskan dari sektor ekonomi, Indonesia bisa menjadi negara maju jika mampu menjaga implementasi kebijakan ekonomi yang baik, prudent, dan inovatif.

Saat ini, kata Sri Mulyani, Indonesia memang sudah masuk dalam kelompok G20 atau kelompok 20 ekonomi utama di dunia dengan ukuran dari perekonomian yang masuk di dalam 20 terbesar. Namun, itu belum cukup.

Baca Juga: Korlantas Polri Siapkan 333 Titik Penyekatan Halau Masyarakat yang Nekat Mudik Saat Lebaran  

Baca Juga: Pria Bersenjata Masuk Masjidil Haram Teriakkan Slogan Teroris, Sheikh Abdul Rahman: Itu di Luar Ajaran Islam 

Oleh karena itu, ketika merayakan 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045 nanti. Dia mengatakan proyeksi demografi penduduk Indonesia harus bisa mencapai 319 juta jiwa.

Dengan catatan, usia produktifnya sebesar 47%, kelompok kelas menengah sebesar 70%, serta 73% masyarakat tinggal di daerah perkotaan.  

Baca Juga: Korlantas Polri Siapkan 333 Titik Penyekatan Halau Masyarakat yang Nekat Mudik Saat Lebaran  

Baca Juga: Pria Bersenjata Masuk Masjidil Haram Teriakkan Slogan Teroris, Sheikh Abdul Rahman: Itu di Luar Ajaran Islam 

"Dengan pendapatan per kapita kita mencapai US$23.199, itu berarti kita masuk di dalam middle upper class. Dan tentu kita berharap struktur perekonomian kita akan didukung oleh struktur perekonomian yang memiliki daya kompetisi dan memiliki nilai tambah yang tinggi," ujarnya.

Tidak kalah penting, lanjut Sri Mulyani, dari sektor teknologi. Indonesia di tahun 2025 diharapkan mampu menjadi inventor atau pencipta dari teknologi itu sendiri. Bukan lagi hanya mengadopsi dan menggunakannya.

Baca Juga: Korlantas Polri Siapkan 333 Titik Penyekatan Halau Masyarakat yang Nekat Mudik Saat Lebaran  

Baca Juga: Pria Bersenjata Masuk Masjidil Haram Teriakkan Slogan Teroris, Sheikh Abdul Rahman: Itu di Luar Ajaran Islam 

"Bagaimana kita harus terus mampu menjadi inventor dari teknologi. Bukan lagi hanya mengadopsi dan menggunakannya,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sementara, dari sektor publik seperti birokrasi, dia mengatakan harus terus diperbaiki kualitasnya. Baik dari sisi produktivitas, pelayanan, dan tata kelola ruang atau wilayahnya.

Baca Juga: Korlantas Polri Siapkan 333 Titik Penyekatan Halau Masyarakat yang Nekat Mudik Saat Lebaran  

Baca Juga: Pria Bersenjata Masuk Masjidil Haram Teriakkan Slogan Teroris, Sheikh Abdul Rahman: Itu di Luar Ajaran Islam 

Menata ruang atau wilayah sebagai negara kepulauan menurutnya juga menjadi hal yang penting. Apalagi, lautan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar.

"Ini tidak hanya prasyarat untuk Indonesia saja. Semua negara kalau ingin menjadi high income country, advance country, sejahtera dan adil, mereka harus menyiapkan strategy policy,” tuturnya. ***

 

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler