Gempa Bumi Berpotensi Tsunami Terkait dengan Mitos Ratu Kidul, Berikut Penjelasan LIPI

7 Oktober 2020, 21:30 WIB
Menguak Sejarah Tsunami Besar di Pantai Selatan Jawa dari Mitos Ratu Kidul /Humas LIPI/LIPI

Lingkar Kediri-Potensi Gempa Bumi yang disusul Tsunami dengan ketinggian 20 meter menghantui beberapa daerah di pulau jawa.

Peringatan akan potensi tsunami ini diungkapkan oleh ahli seismogologi dari Perguruan Tinggi ternama, Institut Teknik Bandung.

Hal tersebut disampaiakan dari hasil riset yang dilakukan oleh Sri Widiyantoro ahli seismologi ITB.

Baca Juga: Beredar Kabar Partai Demokrat Pimpin Serta Biayai Pendemo RUU Cipta Kerja, Cek Faktanya disini

Riset tersebut dilakukanya kurang lebih dalam kurun waktu 6 tahun untuk memastikan potensi adanya tsunami, serta bagaimana membuat peringatan dini.

Beberapa tahun belakangan ini lonjakan terjadinya gempa di Indonesia kian meningkat daripada sebelum tahun 2017.

Kejadian gempa bumi sebelum tahun 2017 rata-rata hanya 4000-6000 kali dalam setahun, yang dirasakan atau kekuatannya lebih dari 5 sekitar 200-an.

Namun setelah tahun 2017 jumlah kejadian itu meningkat menjadi lebih dari 7000 kali dalam setahun. Bahkan tahun 2018 tercatat sebanyak 11.920 kali kejadian gempa. Ini namanya bukan peningkatan.

Baca Juga: Dibuka Hari ini! Bantuan UKM Senilai Rp12,5 M dari Facebook: Berikut Pendaftaran dan Persyaratanya

Zainal Arifin sebagai deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI turut andil mengomentari hal tersebut.

Menurutnya, Barat Sumatera, Selatan Jawa sampai Bali adalah zona subduksi pertemuan lempeng benua Asia dan Australia.

Ini menjadikan Indonesia mempunyai potensi bencana dari letusan gunung, berapi, gempa sampai tsunami selain memberikan kesuburan luar biasa bagi tanah Indonesia

Zainal juga menambahkan, masyarakat sebenarnya mempunyai pengetahuan berbasis kearifan lokal dalam bentuk mitos atau dongeng untuk menyikapi terjadinya bencana.

“Mitos dan dongeng sebetulnya adalah bentuk keingintahuan masyarakat pada masa lalu terhadap persitiwa alam,” ucapnya.

Baca Juga: Postingan Najwa Shihab Banjiri Dukungan Dari Netizen Hingga Artis, Dukung Nana Atas Kursi Kosong

Salah satu mitos terkenal yang berhubungan dengan potensi tsunami pantai selatan Pulau Jawa adalah mitos Ratu Kidul.

Eko  peneliti paleotsunami Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoneisa (LIPI) mengatakan, bahwa metode penelitian geomitologi meyakini bahwa mitos-mitos masa lalu bukan hanya mitos belaka.

Ritual di pantai selatan LIPI

Lebih sari itu mitos kerap menyimpan informasi tentang sesuatu peristiwa di masa lalu yang kita tidak tahu.

“Seperti contohnya adalah mitos tentang Ratu Kidul yang diduga adalah metafora bahwa pernah terjadi gelombang besar di pesisir Selatan Jawa” tuturnya.

Baca Juga: Siap Hadapi Gempa Bumi dan Tsunami: Panduan Evakuasi Bisa di Download Disini

Ia mengungkapkan, penelitian geomitologi bukan sekedar cocokologi, seperti yang banyak ditemui saat ini.

“Geomitologi tidak hanya berhenti pada mitos-mitos dan spekulasi. Mitos dan spekuluasi tersebut terus diverifikasi dan dibuktikan secara ilmiah. Sementara cocoklogi hanya berhenti pada spekulasi tanpa dibuktikan lebih lanjut,” jelasnya.

Eko menyamakan mitos Ratu Kidul dengan mitos tembang Serat Sri Nata, yang menjelaskan adanya bencana gelombang tinggi, airnya panas sehingga membunuh banyak makhluk hidup.

Dalam Serat Sri Nata tertulis bahwa langit kala itu bergemuruh dan gelap disertai badai petir.

“Bukankah ini membuktikan bahwa bencana itu benar terjadi. Hanya saja Panembahan Senopati berhasil memanfaatkan bencana ini agar seolah-olah Ratu Kidul merestuinya menjadi raja. Ia mengemas bencana ini sebagai mitos turun-temurun untuk kepentingan legitimasi politiknya,” jelas Eko.

Baca Juga: Pelaporan Najwa Shihab Ke Polda Metro Jaya, Fadli Zon Sindir Demokrasi Indonesia

Diberitakan sebelumnya masyarakat Indonesia khususnya yang berada di Jawa Barat dan Jawa Timur dilanda kecemasan.

Hal tersebut bermula dari riset para ahli Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait kemungkinan terjadi gempa megathurst dan tsunami.

Riset itu sendiri menggunakan data seismik yang diperoleh dari katalog BMKG dan Katalog internasional Seismological Centre (ISC).

Diketahui, dari hasil riset tersebut ternyata ditemukan adanya zona memanjang di antara pantai selatan pulau Jawa dan Palung Jawa.

Riset tersebut juga menyebut kemungkinan terjadi tsunami dengan ketinggian 12 meter di Jawa Timur dan 20 meter di Jawa Barat.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Lingkar Kediri PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler