Ancaman Gempa 8,8 SR di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, BNPB: Ini Patut Diwaspadai

13 Oktober 2020, 19:23 WIB
Ilustrasi alat pengukur gempa bumi. /Pixabay /

Lingkar Kediri - Pulau Bali dan Nusa Tenggara kini berpotensi mengalami gempa bumi dengan magnitudo 8,8 SR.

Menurut Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Berencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Aam Abdul Muhari, mengatakan bahwa terdapat beberapa zona yang memiliki potensi terjadinya gempa di Bali sejak dulu.

Namun, potensi tersebut belum pernah terjadi di kawasan Bali.

Baca Juga: Ada 4 Versi Jumlah Lembaran Naskah UU Cipta Kerja, Mana Yang Benar? Simak Penjelasannya

Baca Juga: Demo UU Ciptaker di Bundaran HI Kisruh, Kapolres Metro Jakpus: Bertahan Saja Petugas, Jangan Dibalas

Sedangkan untuk prediksi akan terjadi gempa 8,8 SR, pihak BNPB menyarankan untuk tetap waspada.

“Ini patut diwaspadai karena gempa magnitudo 5 sampai 6 di selatan Bali sudah beberapa kali terjadi," kata Aam sebagaimana diberitakan Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dalam artikel "Peringatan BNPB! Waspada Gempa Maghnitudo 8,8, SR Ancam Pulau Bali dan Nusa Tenggara".

Aam menjelaskan, wilayah yang akan terdampak cukup parah antara lain Nusa Dua dan Kuta, Kabupaten Badung, dan Sanur, Kota Denpasar.

Baca Juga: Ormas Islam Demo Tuntut UU Ciptaker dan Turunkan Jokowi, Ferdinand: Ini Demo yang Gak Jelas

Baca Juga: Korea Utara Pamer Rudal Balistik Raksasa Antar Benua, Amerika Serikat Ketir-Ketir!

"Bali itu kan ada lehernya di sebelah selatan, dan lehernya bisa terendam dari sisi kiri dan kanan. Tinggi tsunami di darat sekitar 4 hingga 15 meter," katanya.

Aam menambahkan, di kawasan Kabupaten Badung terdapat banyak jalan yang tegak lurus ke pantai, sehingga air tsunami akan bergerak sangat cepat. 

Terlebih, Bali memiliki potensi terkena imbas gempa yang dihasilkan dari segmen Jawa Barat dan selatan Jawa Timur. 

Baca Juga: Cek Fakta, Mengenai 8 Mitos Covid-19 Yang Beredar Dimasyarakat, Benarkah Vaksin Berbahaya?

Baca Juga: Ormas Islam Demo Tolak UU Ciptaker Berujung Tuntutan Jokowi Mundur

"Kalau itu pecah secara bersamaan, potensi magnitudo gempanya bisa 9,1, seperti halnya gempa di Aceh Tahun 2004," ujarnya.

Lebih lanjut Aam menjelaskan, kesempatan untuk melakukan evakuasi sangat terbatas hanya hitungan menit, hal tersebut karena efek gelombang diprediksi akan sampai dalam waktu 30 hingga 40 menit.

"Jadi penting untuk paham sekiranya merasakan gempa lebih dari 20 detik, maka kita harus evakuasi. Biasanya jika gempa tidak diiringi tsunami itu pelepasan gempanya kurang dari 10 detik. Kalau gempa terus hingga 20 detik itu hampir pasti diiringi tsunami," katanya.*** (Fitri Nursaniyah/Prbandungraya.pikiran-rakyat.com)

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: PR Bandung Raya

Tags

Terkini

Terpopuler