Kenyang Tak Harus Makan Nasi! Mentan Ajak Konsumsi Jagung Hingga Singkong, Simak Selengkapnya

5 November 2020, 16:52 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. /Twitter/@Syahrul_YL

LINGKAR KEDIRI - Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian (Mentan) RI, mendorong masyarakat Indonesia untuk konsumsi sumber pangan karbohidrat lokal lainnya, selain beras atau nasi.

Sebagai sumber pangan pokok mayoritas masyarakat Indonesia, hal tersebut digalakkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk mendukung diversifikasi pangan alias langkah untuk penganekaragaman bahan pangan utama.

Menurut Syahrul, masyarakat Indonesia masih menganggap istilah "belum kenyang apabila belum makan nasi".

Baca Juga: Proyek Nasional Presiden Jokowi Mendadak Dihentikan Anak Buah Prabowo, Ini Informasinya

Baca Juga: Alasan Dibalik Terciptanya UU Cipta Kerja di Tengah Pandemi Covid-19 Indonesia

Sebab itulah, Kementan mengampanyekan beberapa komoditas sumber pangan utama lokal yang mengandung karbohidrat tinggi. Tentunya, selain konsumsi nasi yang dapat mengenyangkan, ada 6 komoditas serupa selain beras.

Dalam kelancaran penggalakan program ini, Kementan menggaet Badan Ketahanan Pangan (BKP).

"Diversifikasi pangan menjadi pilihan. Seseorang bisa kenyang tidak hanya dengan beras. Berbagai pangan lokal juga bisa menjadi pilihan dan bagian yang harus terus kita dorong," kata Syahrul Yasin Limpo, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 4 November 2020, dikutip dari laman Antara.

Baca Juga: Joe Biden Prediksi Akan Menang, Trump Bakal Menggugat, Pakar Pemilu AS: Sembrono!

Mendukung langkah tersebut, Agung Hendriadi selaku Kepala BKP Kementan mengatakan, bahwa kampanye program diversifikasi pangan merupakan upaya untuk meningkatkan konsumsi pangan lokal yang bersumber dari bahan lain dan menurunkan konsumsi beras.

Tak hanya itu, diversifikasi pangan juga merupakan salah satu strategi penyediaan pangan, khususnya di era pandemi Covid-19 saat ini.

"Kita harapkan dengan gerakan diversifikasi pangan ini masyarakat bergairah untuk mengonsumsi pangan lokal sumber karbohidrat non-beras," kata Agung, dikutip dari laman Antara.

Baca Juga: Anda Punya UMKM dan Ingin Promosi Gratis di Lingkar Kediri? Ini Syarat dan Ketentuannya

Mengacu pada roadmap diversifikasi pangan 2020-2024, didalamnya terdapat enam komoditas pangan lokal sumber karbohidrat non-beras layak konsumsi.

Tentunya, 6 komidtas tersebut telah dianggap potensial sebagai pengganti beras atau nasi, yakni jagung, talas, sagu, pisang, kentang dan singkong.

Keenam komoditas tersebut dapat dikonsumsi sebagai pengganti nasi.

Baca Juga: Permintaan Terakhir Ki Seno, Alunan Gending Jawa Ladran Gajah Seno Iringi Proses Pemakamannya

Pihaknya juga menjabarkan takaran perbandingan nasi dengan 6 komoditas tersebut.

Takaran Perbandingan:

1. Satu porsi nasi berukuran 100 gram setara dengan 1,5 potong singkong seberat 120 gram.

2. Satu porsi nasi juga sebanding dengan satu buah talas besar dengan berat 125 gram.

Baca Juga: Burger King Anjurkan Konsumen Pesan di Flip Burger Hingga Warteg, Bikin Warganet Salut! Simak ini

3. Sementara untuk jagung, membutuhkan tiga buah jagung ukuran sedang agar setara dengan satu porsi nasi.

4. Untuk porsi kentang, satu porsi nasi setara dengan dua buah kentang (210 gram).

5. Lalu, dua buah pisang yang totalnya sebesar 117 gram, setara dengan seporsi nasi.

6. Terakhir, apabila menggunakan sagu, 50 gramnya sebanding dengan satu porsi nasi.

Baca Juga: Agar Pariwisata Indonesia Diakui ASEAN, BNSP Perkuat SDM Unggul Bidang Pariwisata

Perlu diketahui, beragam sumber pangan karbohidrat non-beras yang juga dihasilkan dari tanah air ini, selain mengenyangkan juga menyehatkan.

Sehingga, komoditas tersebut juga sangat baik untuk dikonsumsi, khususnya bagi masyarakat yang ingin melakukan program diet dengan mengonsumsi sumber pangan non-beras.

Akan tetapi, pastikan juga diimbangi dengan olahraga yang teratur dan gaya hidup sehat.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler