Lama Tak Muncul, Menkes Terawan Diundang WHO Karena Dianggap Berhasil Tangani Covid-19

6 November 2020, 07:18 WIB
WHO Menilai Menkes Terawan berhasil tangani Covid-19 dan mengundang dalam Konferensi Pers Virtual /ANTARA

LINGKAR KEDIRI - Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto mendapat undangan khusus dari Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Undangan khusus dari WHO tersebut terkait kinerja Menkes Terawan, yang dinilai berhasil tangani pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Selain itu, Menkes Terawan akan menjelaskan kepada WHO terkait pelaksanaan intra-action review (IAR), dalam rangka meningkatkan pelayanan dan penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Baca Juga: Anggota DPR Bantah Adanya Kontrak Pegawai Seumur Hidup dalam UU Cipta Kerja, Berikut Penjelasannya

Lebih lanjut, surat tersebut dikirim langsung oleh WHO melalui Asisten Direktur Jenderal Kesiapan Darurat WHO, Jaouad Mahjour, tertanggal 30 Oktober 2020.

Pelaksanaan IAR tersebut akan dilakukan pada hari ini, Jumat, 6 November 2020 pukul 11.00 CET (Central European Time) atau pukul 17.00 WIB.

“Kami mengundang bergabung bersama Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan menteri kesehatan dari tiga negara lain, Menteri Kesehatan Terawan untuk berbagi pengalaman Indonesia yang berhasil menyelenggarakan IAR dalam rangka penanganan Covid-19 secara nasional,” tulis Mahjour dalam surat undangan kepada Terawan, dikutip Kamis 5 November 2020.

Baca Juga: Benarkah China Targetkan Kematian 100 Juta Penduduk Indonesia Melalui Vaksin, Ini Faktanya

“Dan menerapkan pelajaran penting yang diidentifikasi selama IAR untuk peningkatan respon wabah Covid-19,” lanjutnya dalam surat tersebut.

Undangan WHO kepada Menkes Terawan Agus Putranto mengenai agenda intra-aksi (IAR) COVID-19.*/Dok. WHO

Selain Menkes Terawan, dalam surat juga dijelaskan bahwa WHO mengundang Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan Delegasi Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa serta beberapa Organisasi Internasional lainnya di Jenewa.

Baca Juga: 7 Tips Menurunkan Berat Badan dengan Cepat, Lakukan Sungguh-sungguh dan Lihat Hasilnya!

Sebelumnya, WHO telah menerbitkan pedoman dan alat WHO dengan melakukan Country Covid-19 Intra-Action Review (IAR) pada 23 Juli 2020, dengan semangat pembelajaran dan peningkatan berkelanjutan.

Pada pertemuan keempat Komite Darurat IHR (International Health Regulations) pada 2005 mengenai wabah Covid-19 pada 31 Juli 2020, Komite juga mengeluarkan rekomendasi sementara kepada negara-negara untuk berbagi praktik terbaik dengan WHO, termasuk dari tinjauan IAR dan menerapkan pembelajaran dari negara-negara tersebut.

Mahjour mengungkapkan bahwa penyebaran Covid-19 di seluruh menjadi tantangan untuk mengelola manajemen risiko kesehatan dan juga dampak semua keadaan darurat di dunia.

Baca Juga: 10 Pesan Pahlawan Kemerdekaan Bung Karno Hingga Bung Tomo, Ingatkan Hari Pahlawan 10 November

“Semua negara, terlepas dari tingkat pendapatan atau perkembangan mereka, terus menghadapi risiko sistemik. Seperti yang terkait dengan wabah penyakit yang pernah muncul dan muncul kembali, yang berdampak signifikan pada kesehatan dan sosial ekonomi,” jelasnya.

Sebagaimana dikutip Lingkar Kediri dari Galamedia News dalam artikel berjudul “Terawan Dianggap Sukses Tangani Covid-19 di Indonesia, WHO Undang ke Jenewa”. Sebelumnya, WHO telah menerbitkan pedoman dan alat WHO dengan melakukan Country Covid-19 IAR pada 23 Juli 2020.

Kemudian pada pertemuan keempat Komite Darurat IAR (2005) mengenai wabah Covid-19 pada 31 Juli 2020 lalu, Komite juga mengeluarkan rekomendasi sementara kepada negara-negara untuk berbagi praktik dan strategi terbaik dengan WHO.

Baca Juga: Putus dari Ria Ricis, Reza Surya: Itu Hanya Settingan

Pertemuan ini diselenggarakan oleh Direktur Jenderal WHO dan menyoroti pentingnya pembelajaran kolektif yang berkelanjutan dengan mempertemukan pemangku kepentingan terkait untuk menganalisis secara kritis dan sistematis tindakan yang dilakukan dalam tanggap darurat.

Di Indonesia, IAR secara komprehensif mencakup sembilan pilar utama penanggulangan Covid-19.

Sembilan pilar itu yakni komando dan koordinasi; komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat; pengawasan, tim respon cepat dan investigasi kasus.

Baca Juga: Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Dari Tewasnya Mallaby Hingga Bung Tomo dengan Perang 3 Minggunya

Kemudian titik masuk, perjalanan internasional, dan transportasi; laboratorium; pengendalian infeksi; manajemen kasus; dukungan operasional dan logistik dan memelihara layanan dan sistem kesehatan penting.*** (Dicky Aditya/Galamedia News)

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler