"Berulang kali saya mengingatkan ke semua para pejabat negara baik itu menteri, gubernur, bupati, wali kota dan semua pejabat untuk hati-hati dalam menggunakan uang dari APBD kabupaten/kota, APBD provinsi dan APBN, itu uang rakyat," tutur Jokowi.
Jokowi pun semakin kecewa dan marah besar, pasalnya Mensos Juliari kali ini terjerat perkara korupsi terkait bantuan sosial (Bansos) yang sangat diperlukan masyarakat di tanah air, khususnya dalam pemulihan ekonomi era pandemi saat ini.
"Bansos itu sangat dibutuhkan oleh rakyat." tegasnya.
Baca Juga: Minus Rp3,5 Miliar, Kekayaan Calon Kepala Daerah Ini Membuat Heran KPK
Jokowi juga mencuitkan kegeramannya kepada para pejabat dan menteri korup di media sosial pribadinya pada Minggu, 6 Desember siang.
Ia menegaskan, tidak akan melindungi siapapun yang terlibat korupsi.
"Semenjak dari awal, saya mengingatkan para menteri Kabinet Indonesia Maju: jangan korupsi! Karena itulah, terkait penetapan Menteri Sosial sebagai tersangka oleh KPK, saya menghormati proses hukum yang tengah berjalan. Saya tidak akan melindungi siapapun yang terlibat korupsi." cuitnya.
Baca Juga: Benarkah Kepesertaan PKH Maksimal 5 Tahun? Ini Fakta Resminya
Sebelumnya, Mensos Juliari Peter Batubara ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap oleh Penyelenggara Negara atau yang mewakilinya di Kemensos, terkait bansos COVID-19 untuk wilayah Jabodetabek periode 2020 pada Minggu, 6 Desember 2020.