Mantap, Langsung Nikah! Kenalannya Lewat HP lalu Pacaran Empat Hari, Siswa SMP Jalani Nikah Dini

- 20 September 2020, 22:45 WIB
Pernikahan dini antara Suhaimi dan Nur di Lombok Tengah. Keduanya masih menyandang status pelajar SMP
Pernikahan dini antara Suhaimi dan Nur di Lombok Tengah. Keduanya masih menyandang status pelajar SMP /Dedi/Lombok Post

LINGKAR KEDIRI - Dua bocah bernama Suhaimi dan Nur Herawati, asal Dusun Montong Praje Timuq, Desa Pengenjek, kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah ini menjadi topik hangat netizen.

Bagaimana tidak, Suhaimi, anak laki-laki berusia 15 tahun itu masih berstatus pelajar di salah satu Madrasah di Desa Beber.

Sedangkan, Nur Herawati gadis belia berusia 11 tahun yang juga masih berstatus pelajar ini ramai menjadi buah bibir netizen karena menikah di usia dini pada 12 September 2020 lalu.

Baca Juga: Potensi Tsunami Pantai Selatan Jawa dengan Tinggi 20 M, Begini Penjelasan dan Riset Pakar ITB

Baca Juga: China Siap Invasi Taiwan Saat AS Tiba di Taipei, Xi Jinping: Perintahkan Angkatan Perang!

Dikutip Lingkar Kediri dari Portal Surabaya dalam artikel "Kenalan lewat HP, Pacaran Cuma Empat Hari, Siswa SMP di Loteng Ini Mantap Menikah Muda" pada 20 September 2020, Suhaimi bercerita bahwa perkenalan mereka berdua sangat singkat.

Berawal dari handphone temannya, Suhaimi berkenalan dengan Nur.

"Saat itu Kenalannya lewat video call," ujar Nur.

Suhaimi dan Nur akhirnya saling bertukar nomor handphone, lalu komunikasi mereka pun semakin intens.

Baca Juga: 5 Kendala BLT BPJS Ketenagakerjaan Tak Bisa Dicairkan, Calon Penerima Harus Cek Ulang Segera Mungkin

Tak lama setelah dua insan tersebut berkenalan dan komunikasi, akhirnya mereka sepakat untuk bertemu di depan Puskesmas Bonjeruk atau dekat pasar setempat, beberapa hari lalu.

Pada pertemuan pertama itulah, Suhaimi mengutarakan isi hatinya kepada Nur.

Tanpa basa basi, Nur menerima isi hati Suhaimi dan mereka pun secara resmi berpacaran.

Baca Juga: 180.000 Penerima Kartu Prakerja Resmi Dicabut, Pihak Manajemen: Sayang Sekali Tidak Dimanfaatkan

"Kami pacaran hanya empat hari saja, kemudian kami memutuskan menikah," ujar Nur sembari duduk dengan wajah malu dan senyum manis.

Sebelumnya, pernikahan Suhaimi dan Nur berawal saat mereka melakukan perjumpaan kedua kalinya di salah satu objek wisata Desa Pringgarata pada pukul 16.00 waktu setempat.
 
Saking asyiknya berpacaran, mereka sampai lupa waktu dan tak terasa sudah larut malam.

Baca Juga: Aib dan Foto Masa Lalu Pelakor Laeli Atik Mutilasi Kalibata City, Dibongkar oleh Mantan Istri Pelaku

Suhaimi akhirnya mengantarkan pujaan hatinya pulang ke rumah.

Akan tetapi, orang tua Nur menolak anaknya diantarkan oleh Suhaimi malam-malam.

Tak menyerah, Suhaimi kemudian memohon ke keluarga Nur, namun tetap ditolak.

Baca Juga: TikTok Resmi Dilarang Mulai Besok, Begini Dampaknya dari Tindakan Trump Terhadap Aplikasi China itu

Akhirnya Kepala Dusun (Kasun) Montong Praje Timuq Ehsan meminta agar mereka menikah saja. 

"Daripada keluar malam terus, lebih baik nikah saja," ucap Kasun. Kemudian dua insan tersebut akhirnya menikah di Mushola dekat rumah Suhaimi pada Sabtu, 12 September 2020.

Suhaimi adalah anak kelima dari lima bersaudara. Kedua orang tua Suhaimi sudah meninggal sejak Suhaimi duduk dibangku kelas 6 SD.

Baca Juga: Solusi Upload KTP Prakerja Gagal? Padahal Format Foto Sudah Sesuai Persyaratan. Simak Penjelasannya

Sedangkan Nur merupakan anak tunggal, tetapi kedua orang tua Nur bercerai. Saat ini Nur tinggal bersama kakek dan neneknya.

Karena mereka berdua kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua, mereka memutuskan untuk menikah, punya keluarga, anak dan bisa hidup mandiri tanpa bergantung ke orang lain, terkhusus orang tuanya.***(Suhemanto/Portalsurabaya)

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x