Tanggal 1 Oktober 1965, suami Suparti pergi dijemput kedua temannya. Menjelang magrib pada tanggal 5 Oktober, sejumlah pemuda, polisi dan tentara datang ke rumahnya di Kediri.
Ia ditanya tentang keberadaan suaminya, lalu dibawa ke sebuah pos di pinggir kota bersama dengan 25 tawanan lainnya.
Baca Juga: Hari Tani Nasional 2020 Kenang Tanam Paksa hingga Sistem Organik di Indonesia, Simak Sejarahnya
Ia di masukkan ke sebuah ruangan, diminta telanjang dan mulai disiksa dengan menampar pipinya.
Sejumlah pertanyaan terus diajukan terkait suaminya. Lalu, ia juga dibawa di sebuah pos tentara ke arah Nganjuk. Ia terus disiksa selama dua hari dan diperkosa sebanyak 5 kali.
Tak cukup itu, diseretnya Suparti ke hutan yang berada di belakang pos. Mulai dari hujan dan panas, selama beberapa hari ia lalui dengan kepedihan di sana.
Dan pada akhirnya, ia ditemukan oleh dua orang suami-istri yang bekerja sebagai petani yang akhirnya merawatnya. Berkat pertolongan itulah, akhirnya Suparti berhasil bertemu dengan anak dan keluarganya.
Baca Juga: Indonesia Menginspirasi ASEAN! Tolak Klaim Nine Dash Line atas China, Langkahnya Diacungi Jempol
9. Badriyah – Aktivis Gerwani
Perempuan itu bernama Badriyah, ia tak pernah menyesal hidup sebagai aktivis Gerwani. Baginya, Gerwani adalah sebuah organisasi perempuan yang tak pernah melakukan kesalahan apalagi kejahatan.