3. Yanti – Penjual Sayur dan Buah
Ditangkap saat berumur 14 tahun, kala itu Yanti masih bersekolah di SMP.
Suatu hari, ketika ia mengikuti pelatihan sukarelawan di kampung Lubang Buaya, Jakarta Timur, suara teriakan yang terasa pedih ditelinga, dan tembakan gencar dari senjata api yang membabi-buta itu dihambur-hamburkan ke langit.
Baca Juga: G30S/PKI Tayang Hari Minggu Besok, Direktur SCTV: Nggak Ada Debat!
Sepasukan tentara serempak menggerebek barak penginapannya saat pagi-pagi buta.
Ia dan perempuan lainnya digiring menuju tanah lapang. Mereka disuruh melepas baju, lalu dilepasnya baju itu tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh para wanita itu. Lalu dipukuli, para wanita itu diam saja. Kejinya, beberapa diantara mereka dipukuli dengan popor bedil yang diagung-agungkan tenara itu, dan disiksanya hinga berdarah, terjatuh, dan hanya bisa pasrah.
Kasus Yanti setelah itu tak pernah disidangkan. Bahkan dirinya harus dipenjara dan keluarganya dikucilkan masyarakat.
Baca Juga: Waspada PKI dan Proxy War! Gatot Nurmantyo: 90 persen Generasi Muda Tidak Percaya Komunis Gaya Baru
Bahkan, mimpi Yanti harus rela ia kubur karena masa depan perempuan malang itu dan lingkungannya telah hancur.
Yanti ini, sebenarnya ia ingin bertemu dengan keluarga almarhum jenderal-jenderal yang telah mati akibat peristiwa berdarah kala itu, dan akan menceritakan kepada mereka jika ia bukan pembunuh jenderal apalagi penyanyat kelamin mereka.