Lingkar Kediri-Demo yang berlangsung pada Kamis 8 Oktober kemarin di Jakarta, memunculkan kekhawatiran Gubernur Anies Basweda.
Kekhawatiran tersebut, muncul saat adanya aksi demo tolak RUU Omnibus yang berlangsung dijakarta ditengah pandemi COvid-19 semua berisiko untuk tertular.
Saat menemui pendemo ia mengingatkan soal potensi penularan COVID. Anies berharap semua mahasiswa dapat pulang dengan selamat.
Baca Juga: Gempa Bumi Berpotensi Tsunami Terkait dengan Mitos Ratu Kidul, Berikut Penjelasan LIPI
"Apalagi sekarang ini sedang ada wabah COVID, ini semua berisiko, saudara-saudaranya yang merasa dirinya pejuang yang menyadari pejuang, pulang ke rumah justru sakit, harus semua sehat. Besok saya akan teruskan, kita akan teruskan, teman-teman kita akan teruskan. Sekarang saatnya sudah terdengar selesai, kita semua, anda saya kita kembali ke rumah masing-masing pantau ikuti perkembangan karena itu adalah perjuangan kita semua. Kita harap semuanya, Sebagian dari dari Anda sudah kembali, kita sekarang tunjukkan bahwa kita warga negara yg bertanggung jawab. Tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi memikirkan semuanya. Setuju?" tutur dia.
Adapun Pangdam Jaya, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai kampus untuk mengamankan mahasiswanya.
"Kami sudah koordinasi untuk diamankan, dan kami antarkan mereka dengan truk ke kampus," ucap Dudung.
Baca Juga: Besok! Geruduk Istana: BEM Seluruh Indonesia Serukan Aksi Nasional Besar Besaran
Terkait dengan titik-titik kericuhan, Dudung mengatakan bahwa saat ini di sekitar ring satu sudah aman.
DIlansir dari Antara diberitakan Polri menemukan sebanyak 34 pedemo yang menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di DKI Jakarta dinyatakan reaktif saat dites di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet untuk isolasi mandiri.