Hal ini menunjukkan aktivitas kegempaan Gunung Merapi yang lebih tinggi dibanding minggu kemarin.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga menyampaikan aktivitas hujan dan lahar.
Baca Juga: Mulai Memanas! Usulan Trump Untuk Menghentikan Penghitungan Suara di Philadelphia Ditolak Hakim
Dalam minggu ini, terjadi hujam di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 74 mm/jam selama 80 menit.
Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Dalam laporan ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
Dengan ini Gunung Merapi ditetapkan dengan status “SIAGA”.
Baca Juga: Waduh! Kedua Anaknya Diancam Dibunuh, Ruben Onsu: Temui Saya Dulu
Potensi bahaya yang terjadi ialah berupa guguran lava. Lontaran material vulkanik bisa saja muncul apabila terjadi letusan eksplosif serta awan panas sejauh maksimal 5 kilo meter.
Dengan tingkat aktivitas gunung merapi yang berstatus SIAGA, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekomendasikan beberapa hal untuk menanggulangi bencana Gunung Merapi.