Siap-Siap! Mensos Targetkan Graduasi KPM PKH Sebesar 30 Persen pada 2021

- 13 November 2020, 07:07 WIB
Menteri Sosial RI, Juliari P Batubara, Mensos ajak semua anak bangsa jadi Pahlawan melawan pandemi covid-19. (kemensos)
Menteri Sosial RI, Juliari P Batubara, Mensos ajak semua anak bangsa jadi Pahlawan melawan pandemi covid-19. (kemensos) /

 

LINGKAR KEDIRI – Menteri Sosial RI, Juliari P Batubara menargetkan graduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH sebesar 30 persen pada tahun 2021. Sampai saat ini, tercatat ada  10 juta KPM PKH.

“Kalau Pak Dirjen bilang target graduasi 10 persen, maka saya bilang jika perlu 30 persen pada tahun depan,” kata Juliari di Pematangsiantar, Kamis, seperti dikutip Lingkar Kediri dari ANTARA. 

Hal ini mengisyaratkan akan ada sekitar 3 juta PKM PKH yang akan tergraduasi pada tahun 2021.

Baca Juga: Sinopsis USS Indianapolis: Men of Courage, Tayang di Trans TV Malam Ini

Menurut Juliari, kebijakan ini akan memberikan kesempatan kepada warga miskin yang belum menerima PKH.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk mencapai target tersebut, memerlukan kerja keras dari para pendamping PKH.

Juliari menambahkan, bahwa pendamping PKH harus menghilangkan rasa tidak enak hati kepada penerima PKH yang sudah layak digraduasi.

“Pendamping PKH dalm menjalankan tugasnya, tidak hanya mendampingi tetapi juga menilai apakah KPM tersebut masih layak atau tidak menerima PKH,” ujar Juliari.

 Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini 13 November 2020, Ada Hunger Games

Mensos menjelaskan, proses graduasi KPM PKH ada beberapa macam antara lain graduasi alami dan graduasi sejahtera mandiri dan ini harus dipahami KPM.

“Jangan sampai ada KPM yang sudah 10 tahun masih saja dapat bantuan. Ini sudah jadi pasif income dan melanggar prinsip kemanusiaan,” kata Mensos.

“Jangan sampai itu terjadi lagi,” imbuh Mensos.

Selain meningkatkan graduasi, Mensos juga meminta pendamping untuk menekan angka stunting dan TBC karena berdasarkan data badan kesehatan dunia, Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penderita kedua penyakit tersebut.

Baca Juga: Jelang Pendaftaran CPNS 2021 Bulan Maret, ini Daftar Gaji dan Tunjangan PNS Semua Golongan

Komitmen pemerintah dalam mengatasi TBC dan stunting diwujudkan dengan Rakor dan Bimtek Peningkatan Kualitas SDM PKH yang diikuti sebanyak 122 orang dari Dinas Sosial Sumatera Utara, Dinsos Kabupaten Simalungun, SDM PKH Kabupaten Simalungun, Koordinator Wilayah dan Koordinator Regional Sumatera.

Peningkatan kualitas SDM PKH sendiri memasukkan penyakit TBC dalam kategori penerima PKH dengan mendapatkan bantuan sebesar Rp3 juta per jiwa.

Sedangkan untuk mengatasi gizi buruk, menurut  Mensos, pendamping PKH bertugas memastikan 1000 hari pertama balita mendapatkan asupan gizi yang cukup, karena dalam PKH ada kategori ibu hamil dan anak balita yang masing-masing mendapat Rp3 juta.

Baca Juga: Review Bigmatch Portugal vs Prancis Pekan ini, Luka Lama Hantui Tim Besutan Didier Deschamps

“Selain bantuan, materi pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) juga harus berisi materi pencegahan stunting dan bahaya TBC,” kata Mensos.

Ditingkat nasional, penyaluran bantuan tahap akhir hingga tanggal 24 Oktober 2020, telah dicairkan secara serentak di seluruh Indonesia sebesar Rp36,8 triliun untuk 10 juta KPM PKH.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah