LINGKAR KEDIRI – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengatakan varian Omicron tidak dapat dianggap "ringan”.
Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari ANTARA, hal ini kemudian memicu nilai Emas naik tipis di perdagangan Asia pada Jumat pagi.
Baca Juga: Tanpa Modal, 8 Ide Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Ibu Rumah Tangga
Sementara imbal hasil obligasi yang lebih kuat membatasi keuntungan, nilai emas malah melayang mendekati level terendah dua minggu di sesi sebelumnya.
Di sisi lain, emas berjangka AS sedikit menguat 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.791,70 dolar AS per ounce pada pukul 01.00 GMT.
Sementara emas di pasar spot terangkat 0,2 persen menjadi dierdagangkan di 1.791,73 dolar AS per ounce.
Lebih lanjut, logam mulia berwarna kuning ini bersiap untuk penurunan mingguan terburuk sejak akhir November, jatuh sekitar 2,0 persen.
Emas sendiri masih dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi.
Akan tetapi logam ini sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: SUBANG: Sketsa Wajah Pelaku Diragukan hingga Terbongkar 4 Alasan Penyidik Lama Mengungkap Pelaku
Untuk diketahui, nilai logam mulia lainnya di pasar spot, perak diperdagangkan datar di 22,16 dolar AS per ounce.
Sedangkan, platinum naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 966,85 dolar AS, dan paladium naik tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.875,78 dolar AS.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***